ECONOMICS

Dibayangi Lonjakan Utang, IMF Ingatkan Negara Asia Fokus pada Kebijakan Fiskal

Tim IDXChannel 17/10/2022 17:13 WIB

IMF menyatakan negara Asia merupakan benua yang paling banyak memiliki utang di mana beberapa negara sudah di titik hampir kesulitan dalam meminjam uang.

Dibayangi Lonjakan Utang, IMF Ingatkan Negara Asia Fokus pada Kebijakan Fiskal. Foto: MNC Media.

IDXChannel - International Monetary Fund (IMF) memperingatkan negara di kawasan Asia untuk fokus terhadap stabilitas fiskal guna mengatasi lonjakan utang dan mendukung kebijakan moneter.

IMF menyatakan negara Asia merupakan benua yang paling banyak memiliki utang di mana beberapa negara sudah di titik hampir kesulitan dalam meminjam uang.

Pemberi pinjaman yang berbasis di Washington ini memaparkan negara Asia perlu membuat kebijakan berupa target pengeluaran, anggaran sementara, hingga anggaran darurat untuk menghadapi krisis pangan dan energi.

"Dinamika utang publik dan swasta sudah lebih buruk setelah pandemi karena pertumbuhan yang lebih lambat, kenaikan suku bunga, dan tingkat utang yang lebih tinggi," kata IMF dilansir Bloomberg, Senin (17/10/2022).

IMF juga mengatakan bahwa jika suku bunga terus mengalami peningkatan, maka hal itu akan membatasi pilihan pengeluaran pemerintah.

Peringatan tersebut datang saat IMF memberikan prediksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik. Pada 2023, IMF memberikan proyeksi pertumbuhan sebesar 4,3% atau turun 0,7 poin dibandingkan proyeksi sebelumnya.

“Sementara tingkat pertumbuhan ini jauh lebih rendah dari tingkat pertumbuhan rata-rata 5,5% yang dinikmati selama dua dekade sebelumnya, kawasan ini terus berkinerja lebih baik daripada ekonomi global lainnya,” kata IMF.

Selain itu, IMF mengatakan terdapat resiko lain bagi wilayah Asia berupa menurunnya nilai tukar secara besar-besaran yang dapat memicu inflasi dan memaksa negara melakukan pengetatan kebijakan moneter. Asia memiliki peran sebagai 'pabrik dunia' dan hal ini membuat Asia memiliki kerentanan terhadap fragmentasi geo-ekonomi atau decoupling.

"Saran kami untuk sebagian besar kawasan adalah agar kebijakan moneter terus diperketat, dan konsolidasi fiskal terus berlanjut," pesan IMF. (NIA)

Penulis:

SHARE