ECONOMICS

Dicokok Polisi, 24 Preman Mengaku Hanya Minta Jatah ke Sopir Kontainer

Erfan Ma'ruf 11/06/2021 09:27 WIB

Polres Metro Jakarta Utara menangkap sebanyak 24 preman yang melakukan pungutan liar (pungli) pada sopir truk kontainer di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok.

Dicokok Polisi, 24 Preman Mengaku Hanya Minta Jatah ke Sopir Kontainer. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Polres Metro Jakarta Utara menangkap sebanyak 24 preman yang melakukan pungutan liar (pungli) pada sopir truk kontainer di sekitar Pelabuhan Tanjung Priok. Para pelaku memberhentikan para sopir di beberapa pos dan meminta sejumlah uang. 

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Guruh Arif Darmawan, mengatakan, pada hari ini ada sebanyak 24 preman yang ditangkap karena melakukan pungli kepada para sopir. Penangkapan dilakukan di dua lokasi yakni 12 di depo PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta dan 12 di depo PT Greating Fortune Container. 

"Sudah kita amankan ada 24," kata Guruh di Jakarta, Kamis (10/6/2021). 

Penangkapan di lokasi pertama dilakukan pada pukul 13.00 WIB. Sebanyak 12 orang yang ditangkap tersebut di antaranya Dicky Setiawan, Mochamad Kurniady, Syah Roni, Muhammad Syahroni, Jaya Ramidin, Mochamad Jeinul Al Fiqri, Dede Sutrisno, Achmad Za Imuddin, Khaerudin, Muchamad Nurdin, Eko Kristianto Purnomo, dan Edi.

"Barang bukti uang Rp602 ribu, 4 unit HT, 2 unit HP, 1 kotak kardus bertuliskan security untuk menaruh uang, obeng, palu," jelasnya. 

Kemudian lokasi penangkapan ada 12 preman ditangkap pada pukul 15.00 WIB. 12 Orang di antaranya ialah; Odih, Ahmad Aprizal, Wahyudi, Yoga Pratama, Dede Rahman, Haris Fauzi, Rian Rifandi, Achmad Wahyudin, Triadmoko, Dirman, Nurman Syafrudin dan M Fajarudin. 

"Lokasi kedua barbuk yang diamankan uang total Rp664 ribu, 4 unit HT, 8 unit HP Android," jelasnya.

Guruh menjelaskan, meski penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, namun modus publi mereka sama. Para preman meminta bayaran dari para sopir truk secara tidak resmi dengan di bagi ke beberapa pos. Pos survey, cuci/washing, loket, bongkar angkat kontainer (crane), dan keluar depo.

"Ditangkap dari dua lokasi. (Saat ini) masih kita periksa mereka," pungkasnya. 

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Polda Metro Jaya untuk segera 'sikat' atau menindak tegas seluruh preman yang sering melakukan pemalakan terhadap sopir kontainer di wilayah Jakarta Utara. 

Hal itu setelah Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menelfon Kapolri usai mendengar keluhan para sopir kontainer yang sering dipalak oleh preman di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jakarta Utara, Kamis (10/6/2021).

"Oknum dan preman akan segera kami bersihkan, tangkap dan tuntaskan," kata Sigit saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis (10/6/2021).

Dia juga meminta jajarannya untuk segera membentuk tim demi menindak tegas seluruh preman yang kerap memalak para sopir truk tersebut. 

"Segera kami turunkan tim untuk menindaklanjuti dan bereskan keluhan dari para sopir yang sering mendapatkan perlakuan tidak baik dari oknum dan preman," ujar Sigit.

Presiden Jokowi memerintahkan penindakan preman pungli tersebut setelah menerima keluhan dari salah satu sopir kontainer, Agung Kurniawan (38) yang menjadi sasaran tindak premanisme.

"Begitu keadaan macet, itu di depannya ada yang dinaiki mobilnya, naik ke atas mobil bawa celurit atau nodong begitu, itu enggak ada yang berani menolong, Pak. Padahal itu depan, belakang, samping, kanan itu kan kendaraan semua, dan itu orang semua, dan itu sangat memprihatinkan," ujar Agung. (TYO)

SHARE