Digerus Pandemi, Airlangga Sebut Ekonomi RI Akan Seperti Kurva V
Pemerintah meyakini pemulihan ekonomi RI berbentuk Kurva V pasca pandemi Covid-19.
IDXChannel - Pemerintah meyakini pemulihan ekonomi RI berbentuk Kurva V pasca pandemi Covid 19. Itu berarti, akan terjadi pemulihan ekonomi yang cepat pasca mengalami kontraksi yang dalam.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan, Kurva V adalah skenario pemulihan ekonomi yang terbaik setelah mengalami resesi. Kurva ekonomi lainnya berbentuk L, W, U, dan J.
" Trennya kita lihat di chart-nya sudah V-shape, jadi seperti huruf V. Pada saat kita krisis tahun 1998, shape-nya itu kan seperti huruf U. Tapi beberapa negara lain L, tidak balik-balik. Kalau sekarang kelihatan V-shape karena IHSG dan kurs rupiah Januari tahun lalu dan Januari tahun ini sudah recovery, sehingga itu tanda-tanda yang kita lihat,” kata Airlangga dalam video virtual, Selasa (9/3/2021).
Kata dia, Pemerintah mengalokasikan anggaran kesehatan sebesar Rp176,3 triliun dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Alokasi anggaran tahun ini naik dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang mencapai Rp63,51 triliun.
"Dari sektor kesehatan, anggaran kesehatan itu dibandingkan tahun lalu yang di PEN naik 300 persen," bebernya.
Dia melanjutkan anggaran yang naik digunakan untuk menangani pandemi covid-19 dari sisi kesehatan. Misalnya saja untuk peningkatan testing dan tracing, serta program vaksinasi yang telah dimulai sejak pertengahan Januari lalu.
"Dengan naik 300 persen berarti terkait dengan testing, tracing, kemudian therapeutic (antara lain biaya perawatan), vaksinasi itu sudah dimasukan," ungkapnya.
Jika dirinci, anggaran kesehatan terdiri dari diagnostik testing dan tracing Rp9,91 triliun, biaya perawatan Rp61,94 triliun, program vaksinasi Rp58,18 triliun, insentif pajak kesehatan Rp18,61 triliun, serta penanganan lainnya Rp27,67 triliun.
Sementara secara keseluruhan, anggaran program PEN 2021 dialokasikan Rp699,43 triliun atau meningkat 21 persen dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp579,78 triliun. Selain kesehatan, anggaran PEN digunakan untuk mendukung empat sektor lainnya. (TIA)