ECONOMICS

Digeser Luhut dari Pelita Air, Umbas: Tidak Masalah!

Azhfar Muhammad 15/04/2022 16:17 WIB

Manajemen PT Pelita Air Services (PAS), anak usaha PT Pertamina (Persero) mengalami perubahan di jajaran Direksi dan Dewan Komisaris.

Manajemen PT Pelita Air Services (PAS), anak usaha PT Pertamina (Persero) mengalami perubahan di jajaran Direksi dan Dewan Komisaris.

IDXChannel - Manajemen PT Pelita Air Services (PAS), anak usaha PT Pertamina (Persero) mengalami perubahan di jajaran Direksi dan Dewan Komisaris. Ada pengisian Direktur Utama baru, Dendy Kurniawan mantan President Director Air Asia Indonesia menggantikan Albert Burhan, serta terjadi pergeseran di jajaran Dewan Komisaris.

Michael Umbas selaku Komisaris Utama (Komut) PAS mengaku menerima dan tidak mempersoalkan pergantian mendadak posisi dirinya dari Komut menjadi Komisaris. Posisinya selaku Komut digeser oleh Rachmat Kaimuddin, stafsus Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan.

“Saya diberitahu agar memahami dan menerima keputusan ini karena ada orang pak LBP yang mau didudukkan sebagai Komut. Waktu itu saya juga sempat berdiskusi dengan Komut Pertamina Pak BTP, karena pelita ini kan anak usaha Pertamina. Karena pergantian memang ranah pemegang saham dan jika pak LBP memliki concern untuk kemajuan Pelita Air dengan adanya orang beliau di posisi Komut tentu kita ikut dukung,” ujar Umbas, Jumat (15/4) di Jakarta.

Bagi Umbas, semenjak ditunjuk sebagai Komut Pelita Air pada pertengahan Juli tahun 2021 silam dirinya telah berupaya melakukan yang terbaik untuk Pelita Air. 

“Amanat yang diembankan oleh pak Menteri Erick waktu itu kami untuk lakukan transformasi bisnis dan penerbangan berjadwal. Kami pun dengan posisi tanpa dirut definitif melakukan persiapan simultan,” kenang Umbas yang juga mantan komisaris Hotel Indonesia Natour (HIN).

Meskipun dikejar waktu, persiapan penerbangan berjadwal ini, lanjut Umbas, dirinya saat menjadi Komut bersama Komisaris yang lain, Marsma Tonny Harjono dan Aji Prayudi, berupaya agar proses bisnis tetap memenuhi prinsip Good Corporate Governance (GCG). 

“Apalagi untuk masuk penerbangan berjadwal kami benar-benar berhati-hati dan meminta agar penerapan GCG dan tata kelola berjalan sesuai aturan. Khusus pada pengadaan leasing pesawat banyak catatan penting yang Dekom sampaikan untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari,” tandas Umbas yang juga Ketua Komite Audit PT PAS.

Dengan adanya dua pesawat A320 Pelita Air sekarang yang siap melakukan penerbangan reguler, Umbas berharap bisa berjalan sesuai rencana meskipun perlu banyak upaya keras mengingat persaingan di rute domestik juga cukup kompetitif.

“Pelita punya preseden juga sebelumnya, pernah bermain di reguler tapi tidak bertahan lama. Semoga tidak terjadi lagi,” tandasnya.

(NDA)

SHARE