ECONOMICS

Digitalisasi Dianggap Jadi Kunci Penting Untuk Perluas Pasar UMKM

Shelma Rachmahyanti 26/08/2021 14:58 WIB

Digitalisasi menjadi penting ketika pelaku usaha akan memperluas pasar produk mereka.

Digitalisasi menjadi penting ketika pelaku usaha akan memperluas pasar produk mereka(Ilustrasi).

IDXChannel - Digitalisasi menjadi penting ketika pelaku usaha akan memperluas pasar produk mereka. Untuk mempercepat hal itu, diperlukan pula strategi digitalisasi. 

Adapun kerja sama yang sinergis antara stakeholder terkait juga menjadi salah satu kunci percepatan digitalisasi UMKM.

CEO Riseloka.com Fadil Fahmi mengatakan, digitalisasi sangat merubah model bisnis. Di mana, pola pikir konsumen dan hal lainnya memang diubah oleh digitalisasi.

“Pola pikir konsumen dan lain-lain diubah oleh digitalisasi. Bisnis apapun yang ada akan mengalami disturbtion di era digital. Jadi, salah satu hal yang terpenting digitalisasi buat UMKM adalah data,” katanya dalam Power Breakfast IDX Channel, Kamis (26/8/2021).

Fadil menjelaskan, dengan adanya digitalisasi UMKM dapat dengan mudah melihat berbagai data yang dibutuhkan. Hal ini tentu berbeda dengan metode konvensional.

“Dengan digitalisasi UMKM dapat dengan mudah melihat berapa banyak pengunjung, berapa konversi, dan siapa saja pengunjungnya. Berbeda dengan metode konvensional,” jelas dia.

Lanjutnya, digitalisasi mempunyai banyak manfaat bagi UMKM, salah satunya dari sisi promosi. Fadil menilai, sistem promosi di era digital lebih efisien.

“Manfaat yang pertama pasti dari sisi promosi, promosinya lebih hemat. Mungkin kalau biasanya orang punya produk ingin iklan di TV atau koran, untuk mengakses ribuan pengunjung itu butuh ratusan juta untuk beriklan. Dengan adanya sosial media atau market place, hanya ratusan ribu Rupiah UMKM bisa memesan produknya ke ratusan ribu orang,” ujar Fadil.

Sementara itu, Fadil menambahkan, saat ini UMKM yang sudah go digital masih minim. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi membuat angka digitalisasi meningkat.

“Dari 64 juta UMKM yang terdaftar di Indonesia yang go online baru 13 ribuan saja. Nah, tetapi di sektor hulunya dari konveksi, garmen, dan produsen sangat terbantu ketika mereka bekerja sama dengan stakeholder yang sudah go online,” tandasnya. (NDA)

SHARE