ECONOMICS

Dihajar Covid-19, Pendapatan BMW Grup Turun 5 Persen di 2020

Fikri Kurniawan 20/03/2021 11:42 WIB

Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai menghantam semua produsen otomotif, tak terkecuali BMW Grup.

Dihajar Covid-19, Pendapatan BMW Grup Turun 5 Persen di 2020 (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai menghantam semua produsen otomotif, tak terkecuali BMW Grup. Performa bisnis pabrikan asal Jerman ini di tahun 2020 mencerminkan dengan jelas dampak pandemi virus Corona.

Lock down di seluruh dunia yang berlangsung beberapa minggu di 2020, berimbas pada penurunan pengiriman kendaraan dari BMW Grup ke pelanggan sebesar 8,4 persen atau sebanyak 2.325.179 unit.

Kendati demikian, pertumbuhan sangat kuat terjadi di segmen mewah, dengan pengiriman naik sebesar 12,4 persen menjadi lebih dari 115.000 kendaraan, terutama Seri 7, Seri 8, serta BMW X7.

"Penjualan di segmen yang menguntungkan ini telah melonjak lebih dari 70 persen sejak 2018," ungkap Nicolas Peter, Board of Management BMW AG Finance, dalam keterangan resmi perusahaan, Jumat (19/3/2021).

Pendapatan BMW Grup sepanjang 2020 dilaporkan menurun sekitar 5 persen, yakni menjadi EUR98,990 juta dibandingkan 2019 sebesar EUR104,210 juta.

Sementara laba sebelum hasil keuangan pada tahun lalu turun secara signifikan, menjadi EUR4,830 juta dibandingkan 2019 sebesar EUR7,411 juta atau sebesar 34,8 persen.

Sedangkan profit sebelum pajak turun 26,6 persen, menjadi EUR5,222 juta pada 2020, sedangkan 2019 sebesar EUR7,118 juta.

"Sebagian imbas dari dampak negatif dari faktor mata uang yang tidak menguntungkan. Margin sebelum pajak Grup hanya 5,3 persen, sedangkan pada 2019 mencapai 6,8 persen,” jelas Peter.

Di sisi lain, margin EBIT segmen otomotif dunia pada 2020 berakhir pada 2,7 persen, lebih kecil dibandingkan 2019 sebesar 4,9 persen. Dengan begitu, BMW Grup klaim telah memenuhi perkiraannya untuk mencapai margin EBIT dalam sepertiga atas dari kisaran target 0 hingga 3 persen.

Margin EBIT kuartal keempat dari BMW Grup juga meningkat dari tahun ke tahun, naik menjadi 7,7 persen dalam periode tiga bulan terakhir tahun 2020, dibandingkan Q4 2019 sebesar 6,8 persen.

Lalu arus kas bebas yang dihasilkan oleh segmen otomotif dunia juga berkembang secara positif selama paruh kedua, berbalik dari arus kas bebas negatif terkait pandemi dalam periode enam bulan pertama, sehingga menjadi arus kas bebas positif selama setahun penuh sebesar EUR3,395 juta, naik dari 2019 sebesar EUR2,567 juta.

Faktor yang memengaruhi arus kas bebas adalah rendahnya jumlah ketentuan garansi yang digunakan, hasil yang lebih tinggi dari penjualan kendaraan bekas, dan peningkatan pembayaran uang muka dari diler selama kuartal terakhir.

"Selain itu, kontribusi yang baik berasal dari peningkatan pendapatan dan manajemen persediaan yang lebih efisien," tandas Peter. (RAMA)

SHARE