ECONOMICS

Dihantam Inflasi, Harta Para Taipan Singapura Merosot

Rista Rama Dhany 18/09/2022 17:59 WIB

Dihantam inflasi dan penurunan pasar teknologi, kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di Singapura anjlok lebih dari seperlima menjadi USD164 miliar. 

Dihantam Inflasi, Harta Para Taipan Singapura Merosot (FOTO: Dok/MNC Media)

IDXChannel - Dihantam inflasi dan penurunan pasar teknologi, kekayaan gabungan dari 50 orang terkaya di Singapura anjlok lebih dari seperlima menjadi USD164 miliar. 
 
Masuknya orang asing kaya yang terus berlanjut mendorong sektor properti negara-kota, menaikkan harga dan sewa. Pelonggaran pembatasan yang dilakukan pemerintah setempat menyebabkan peningkatan pengunjung internasional dan membuat tarif hotel melonjak. Namun, tren posiitif ini tetap membuat harta dari 50 orang terkaya Singapura anjlok imbas dari inflasi global. 
 
Dikutip dari laman Forbes, Minggu (18/9/22), Kekayaan Li Xiting, pendiri dan ketua Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics, menyusut hampir sepertiga menjadi USD15,6 miliar. Namun, ia tetap mempertahankan posisinya di urutan pertama. 

Pemulihan properti dan real estat mendorong saudara Robert dan Philip Ng ke posisi kedua dengan USD15,2 miliar. Pemilik saham Nippon Paint Holdings Jepang, Goh Cheng Liang, turun 30 persen menjadi USD13 miliar, namun ia tetap di urutan ketiga.
 
Salah satu pendiri dari jejaring media sosial Facebook, Eduardo Saverin, tergelincir ke urutan empat setelah turun sekitar USD9,6 miliar. Pendiri perusahaan konsumer teknologi raksasa, Sea Ltd, Forrest Li, Gang Ye, dan David Chen, masing – masing mengalami penurunan sebesar 70 persen.
 
Yang beruntung dalam grup ini adalah Min-Liang Tan, pendiri Razer, yang diuntungkan dengan menjadikan perusahaan perangkat gamenya menjadi perusahaan private. Sementara pemulihan sektor perhotelan membawa pengusaha hotel Michael Kum dari M&L Hospitality kembali ke peringkat setelah jeda satu tahun.
 
Ada dua pendatang baru tahun ini, keduanya memiliki akar internasional. Pendatang baru terkaya adalah Leo Koguan, salah satu pendiri dan ketua penyedia IT SHI International. Pendatang baru kedua adalah Laurent Junique kelahiran Prancis, pendiri call center dan perusahaan outsourcing proses bisnis TDCX yang berbasis di Singapura. (Bayu Rama)

SHARE