ECONOMICS

Diminta Jokowi Tingkatkan Stok Jagung, Ini Tiga Strategi Mentan

Azhfar Muhammad 07/10/2021 07:34 WIB

Syahrul menyebutkan pihak Kementan telah menyiapkan tiga langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pasokan jagung.

Syahrul menyebutkan pihak Kementan telah menyiapkan tiga langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pasokan jagung. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dirinya akan berupaya memenuhi arahan Presiden Jokowi untuk fokus pada meningkatkan produktifitas jagung, khususnya dalam menghadapi perubahan anomali cuaca nasional dan global. 

Syahrul menyebutkan pihak Kementan telah menyiapkan 3 (Tiga) langkah strategis dalam memenuhi kebutuhan pasokan jagung sebagai pakan ternak dan kebutuhan masyarakat. 

"Ketiga strategi itu merupakan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami dari jajaran Kementan siap melaksanakannya.  Pertama adalah meningkatkan produktivitas hingga melampaui target saat ini, kedua mengelola pascapanen sampai pada proses pengemasan, dan ketiga membuka akses pasar baik lokal maupun nasional," ujar Mentan Syahrul  dalam keterangan yang diterima MNC Portal Indonesia, Kamis (7/10/2021). 

Mentan mengatakan, ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.

Selanjutnya, Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung, hingga melebihi kondisi lahan existing yang ada. Disisi lain Kementan bersama Kementerian lain, juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.

"Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak," katanya.

Meski demikian, Mentan mengatakan  akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri. Sehingga ke depan, mereka bisa memenuhi kebutuhan sendiri.

"Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan disitu yang membuat ada delta yang membuat pasokan nya terhambat dll. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa," pungkasnya. (TIA)

SHARE