Dinanti 18 Tahun, Proyek Kawasan Rempang Bisa Ubah Cakrawala Batam dan Singapura
Proyek Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam diharapkan bisa meningkatkan investasi.
IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap, peluncuran Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, dalam hal ini Rempang Eco-City bisa mendorong meningkatnya investasi dan mendongkrak potensi ekonomi kawasan tersebut.
Pengembangan Rempang-Eco City ini diharapkan dapat menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi, industri, dan pariwisata Indonesia, terutama bisa mengubah cakrawala di Singapura dan Batam.
"Harapannya kawasan ini bisa mengubah cakrawala di Singapura dan Batam. Biasanya kalau kita di Batam, yang menyala adalah Singapur, dan sebaliknya. Kalau di Singapura, yang menyala adalah Batam," ujar Airlangga dalam Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam, Rabu (12/4/2023).
Ditambah lagi, Batam-Rempang menjadi titik masuk utama dari Singapura ke Jakarta dan bagian lain di Indonesia.
Pengembangan kawasan ini, sebut Airlangga, sebenarnya sudah dinanti hingga 18 tahun lamanya karena adanya kendala dalam hal shuffling dokumen.
"Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap kepada Pak Wali Kota, Kepala BP batam, supaya shuffle dokumen ini kita selesaikan. Shuffling dokumen ini begitu panjang, melibatkan kementerian dan berbagai hal yang tentunya sangat diharapkan masyarakat bahwa ini segera bergerak," ungkap Airlangga.
Sebagai informasi, pelaksanaan pengembangan Kawasan Rempang dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan pemerintah Kota Batam. MEG diketahui sudah melakukan pengembangan dan pengelolaan Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif di Pulau Rempang sejak 2004.
(FAY)