Dirjen Migas Beri Sinyal Investor Masih Minat Ngebor Minyak di RI
Cadangan minyak Indonesia yang semakin menipis dan diperkirakan akan habis dalam 9,5 tahun lagi.
IDXChannel - Cadangan minyak Indonesia yang semakin menipis dan diperkirakan akan habis dalam 9,5 tahun lagi, membuat Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menawarkan 10 wilayah kerja (blok migas) baru kepada investor.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineal (ESDM), Tutuka Ariaji mengatakan, sejumlah investor tertarik untuk mengikuti lelang di 10 Wilayah Kerja (WK) Migas. Pemerintah akan menawarkan bentuk kerja sama yang menarik dalam lelang WK tersebut.
"Tapi secara resmi belum menyatakan akan investasi. Hanya beberapa sudah menyatakan ketertarikan. Sinyal-sinyal sudah ada,” kata Tutuka dalam keterangannya, Selasa (9/2/2021).
WK yang akan dilelangkan tersebut merupakan penundaan tahun 2020 karena pandemi COVID-19.
"Tahun kemarin kita tidak ada lelang karena COVID-19. Tahun ini kita akan luncurkan. Sudah disiapkan 10 WK, sambil memperdalam bagaimana mengolah data dengan Badan Geologi dan lain-lain," urainya.
Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split, pada lelang WK ini investor diberikan fleksibilitas memilih skema bentuk kontrak kerja samanya apakah gross split atau cost recovery.
Sepuluh wilayah kerja migas yang akan ditawarkan ini meliputi lima WK lelang reguler dan lima WK hasil studi bersama.
Lima WK lelang reguler adalah WK Merangin III (onshore), WK Sekayu (onshore), WK North Kangean (offshore), WK Cendrawasih VIII (offshore), WK Mamberamo (onshore dan offshore). Potensi kelima WK tersebut mencapai 1.203,69 million barrels of oil (MMBO) dan 586,9 billion cubic feet (BCF)
Sedangkan lima WK hasil studi bersama adalah WK West Palmerah (Onshore), WK Rangkas (Onshore), WK Liman (Onshore), WK Bose (Onshore dan Offshore) dan WK Maratua (Onshore dan Offshore), dengan potensi migas sebesar 2.232,75 MMBO dan 4.420 BCF.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia akan tersedia hingga 9,5 tahun mendatang, sementara umur cadangan gas bumi Indonesia mencapai 19,9 tahun.
"Ini dengan asumsi tidak ada penemuan baru dan tingkat produksi saat ini sebanyak 700 ribu barel oil per day (BPOD) dan gas 6 billion standard cubic feet per day (BSCFD)," ungkap Arifin
Menurut Arifin, perhitungan cadangan migas tersebut berdasarkan data cadangan tahun 2020 dan diasumsikan tidak ada penemuan cadangan migas baru.
Saat ini, kata Arifin, cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan terbukti (proven) sejumlah 2,44 miliar barel. Sementara data cadangan yang belum terbukti sebesar 2,44 miliar barel.
Sedangkan untuk cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik (cubic feet) dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik.
"Cadangan gas bumi sebesar 62,4 triliun cubic feet, diantaranya proven sebesar 43,6 triliun cubic feet," katanya.
Pada tahun 2021, Kementerian ESDM menargetkan lifting (produksi siap jual) migas sebesar 1.712 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD), dengan rincian minyak bumi sebesar 705 MBOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.007 MBOPD.
Salah satu upaya yang sudah dilakukan oleh pemerintah dalam menjaga umur cadangan migas adalah dengan meningkatkan kegiatan eksplorasi.
Di tahun 2020, Kementerian ESDM berhasil melakukan survei seismik 2D sepanjang 28.349,83 km (termasuk seismik 2D Open Area KKP Jambi Merang sepanjang 25.150 km), survei seismik 3D sepanjang 1.250,97 km, pemboran eksplorasi 22 sumur hingga 8 persetujuan pengalihan Partisipasi Interes (PI) pada masa eksplorasi. (RAMA)