Dirut Baru Bulog Yakin Bisa Serap 3 Juta Ton Gabah Petani dalam Tiga Bulan
Direktur Utama Bulog Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya optimistis mampu melakukan serapan gabah 3 juta ton setara beras dalam tiga bulan ke depan.
IDXChannel - Direktur Utama Bulog Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya optimistis mampu melakukan serapan gabah 3 juta ton setara beras dalam tiga bulan ke depan. Target tersebut bisa segera tercapai dengan kerja sama yang baik dari seluruh pihak.
“Karena itu saya minta kerja samanya di lapangan. Tidak ada kata lain apa yang menjadi sasaran kita dalam mewujudkan swasembada harus segera dilaksanakan dan Insyaallah tiga bulan ke depan target 3 juta ton optimis bisa kita capai,” katanya di Jakarta, Senin (10/2/2025).
Novi menegaskan, capaian serapan gabah sejauh ini sudah mencapai 45 ribu ton dari hasil serapan gabah panen raya. Angka tersebut terus diklaim akan terus bertambah seiring penyerapan di semua daerah.
“Sampai saat ini sudah 45 ribu ton yang sudah kita serap. Insyaallah 2-3 bulan ke depan kita capai 3 juta,” kata dia.
Untuk diketahui, serapan gabah dalam negeri disebut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mutlak dilakukan Bulog untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan stok nasional.
Amran meminta Bulog menjalankan perintah Presiden Prabowo untuk melakukan pembelian gabah sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP), yaitu di angka Rp6.500 per kilogram (kg).
Amran menuturkan, serapan gabah dengan target 3 juta ton harus dipenuhi selama kegiatan panen raya yang berlangsung di tiga bulan ke depan yaitu bulan Januari, Februari dan Maret.
“Kita sudah sepakat sesuai perintah Bapak Presiden seluruh penggilingan siapa saja yang membeli gabah di tingkat petani mutlak dan wajib Rp6.500 per kg. Keputusan ini berlaku untuk semua orang agar serapan tiga bulan ini bisa mencapai 3 juta ton setara beras. Ini perintah Bapak Presiden,” kata dia.
Sesuai angka BPS, kata Amran, produksi Januari sampai April mendatang diperkirakan mencapai 4 juta ton atau sudah sesuai dengan target yang diberikan pemerintah. Untuk itu, dia berharap, semua pihak baik dari pemerintah maupun swasta harus bergerak bersama mewujudkan cita-cita swasembada.
“Sesuai BPS kita surplus dibanding tahun lalu. Januari-Maret 3 juta ton atau 50 persen. Dan kalau sampai April estimasinya 4 juta ton lebih,” katanya.
Meski demikian, Amran menegaskan, kesepakatan ini harus mendapat pengawalan ketat dari semua pihak agar petani tetap merasakan keuntungan dari semua hasil produksinya.
“Salah satunya kita harus mengawal PPL, Babinsa, dan Pinwil (pimpinan wilayah) agar bergerak bersama. Kalau kita bergerak bersama kita bisa capai swasembada,” katanya.
(Dhera Arizona)