ECONOMICS

Disokong Eropa, Mesir Bakal Bangun Proyek Amonia Hijau Senilai Rp528 Triliun

Rahmat Fiansyah 02/07/2024 14:18 WIB

Mesir resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan Eropa untuk membangun proyek amonia hijau.

Disokong Eropa, Mesir Bakal Bangun Proyek Amonia Hijau Senilai Rp528 Triliun. (Foto: Ist)

IDXChannel - Mesir resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan sejumlah perusahaan Eropa untuk membangun proyek amonia hijau. Langkah itu dilakukan untuk mendukung transisi Mesir menuju energi yang ramah lingkungan.

Terdapat empat kerja sama senilai USD33 miliar, setara Rp528 triliun yang diteken antara Sovereign Wealth Fund (SWF) Mesir dengan beberapa perusahaan mulai dari British Petroleum (BP) hingga Masdar.

Dikutip dari Arab News, Selasa (2/7/2024), proses penandatanganan disaksikan Menteri Ketenagalistrikan dan EBT Mohammed Shaker Al-Marqabi dan Menteri Perencanaan Pembangunan Hala El-Said.

Perjanjian pertama senilai USD11 miliar diteken oleh DAI Infrastructure untuk membangun amonia hijau di East Port Said. Kedua, Ocior Energy menyepakati kerja sama senilai USD4,25 miliar untuk membangun proyek yang sama di Al-Sokhna Port.

Kemudian perjanjian ketiga senilai USD3,46 miliar, melibatkan Arab Energy dan Voltalia yang membangun proyek amonia hijau di Al-Sokhna Port. Terakhir, BP, Masdar, Hassan Alama Utilities, dan Infinity Power Holdings meneken kerja sama USD14 miliar untuk mengembangkan proyek amonia hijau di Al-Sokhna Port.

Pengumuman kerja sama ini dilakukan setelah Kepala Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen mengungkapkan perusahaan-perusahaan Eropa akan berinvestasi di Mesir dengan nilai lebih dari USD40 miliar.

Von der Leyen menyebut, Eropa siap membantu Mesir untuk memperkuat ekonomi lewat investasi usai tertekan akibat Perang Rusia-Ukraina dan Covid-19.

"Stabilitas keamanan dan kesejahteraan kalian (Mesir) sangat penting bagi kami (Uni Eropa)," kata von der Leyen saat membuka konferensi investasi Mesir-Uni Eropa.

Tak hanya amonia hijau, kata dia, perusahaan-perusahaan Eropa juga tertarik untuk berinvestasi di sektor lain, seperti konstruksi, kimia, dan perkapalan.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan, investasi Uni Eropa di Mesir sangat krusial untuk mengatasi dampak dari krisis regional dan internasional terhadap negaranya. Mesir dinilai strategis karena posisinya berada di antaranya Eropa, Timur Tengah, dan Afrika.

(RFI)

SHARE