ECONOMICS

Ditargetkan Rampung 2023, Progress Bendungan Rukoh di Aceh Capai 28 Persen

Suparjo Ramalan 12/10/2021 10:11 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Rukoh di Aceh akan rampung 2023.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Rukoh di Aceh akan rampung 2023 . (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Bendungan Rukoh di Aceh akan rampung 2023 mendatang. Bendungan baru ini digadang-gadang bisa meningkatkan produksi sawah seluas 12.000 hektar (Ha).

Saat ini progres konstruksin mencapai 28 persen. Bendungan Rukoh merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Aceh. 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.  

“Pembangunan bendungan akan diikuti dengan ketersediaan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat segera dimanfaatkan karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Basuki, dikutip Selasa (12/10/2021). 

Usai Bendungan Keureuto di Aceh Utara dan Bendungan Tiro di Pidie difinalisasi pemerintah, saat ini otoritas tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Rukoh.

Adapun bangunan pengarah Bendungan Rukoh dibangun sejak akhir 2018 dengan biaya APBN sebesar Rp1,5 triliun. Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket dengan masing-masing kontraktor, PT Nindya Karya (Persero) untuk paket 1. Sedangkan paket 2 oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk, KSO PT Adhi Karya (Persero) dan PT Andesmont Sakti. 

Kepala Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Djaya Sukarno mengatakan, Bendungan Rukoh berada di aliran Sungai Krueng Rukoh disupla dari bendung pengarah dari Sungai Kreung Inong ini memiliki luas area genangan mencapai 716,10 hektar dan disiapkan untuk menampung air hingga 128,66 juta meter kubik. 

"Bendungan ini akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 Ha, khususnya di Kecamatan Keumala dan Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie," katanya. 

Selain sebagai sumber irigasi kata Djaya Sukarno, bendungan tipe zonal dengan inti tanah kedap air tersebut, diharapkan dapat memiliki manfaat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan penyediaan air baku sebesar 0,90 m3/detik bagi 22.848 jiwa di wilayah Kecamatan Titue dan kecamatan lannya di Kabupaten Pidie. 

Kehadiran bendungan juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik sebesar  (PLTA) sebesar 1,22 MW, serta mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Pidie untuk periode ulang 50 tahunan, dan sebagai destinasi wisata. (TIA)

SHARE