Ditopang Lonjakan NIM, Laba Bersih IIF Tumbuh 27 Persen di Semester I-2025
total aset Perseroan tercatat sebesar Rp14,4 triliun, dengan total kewajiban sebesar Rp11,0 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,4 triliun.
IDXChannel – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp120,5 miliar di sepanjang Semester I-2025 lalu.
Dari capaian tersebut, IIF berhasil menyisihkan laba bersih sebesar Rp85,3 miliar, atau tumbuh 27,2 persen dibanding realisasi laba bersih pada Semester I- 2024 lalu.
"Peningkatan laba terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 32,3 persen menjadi Rp255,1 miliar, serta upaya pengelolaan biaya operasional yang ketat," ujar Presiden Direktur IIF, Rizki Pribadi Hasan, dalam keterangan resminya, Kamis (31/7/2025).
Pada saat yang sama, menurut Rizki, pendapatan bunga Perseroan juga tumbuh 4,8 persen, menjadi Rp626,2 miliar, dengan biaya bunga berhasil diturunkan 8,3 persen menjadi Rp371,1 miliar. Sementara, marjin laba bersih juga turut mengalami kenaikan sebesar 28,4 persen menjadi 13 persen.
Per 30 Juni 2025, total aset Perseroan tercatat sebesar Rp14,4 triliun, dengan total kewajiban sebesar Rp11,0 triliun dan ekuitas sebesar Rp3,4 triliun.
"Di tengah dinamika pasar dan tekanan global, perusahaan tetap dapat menunjukkan kinerja positif dan berperan aktif dalam ekosistem pembangunan infrastruktur," ujar pria yang juga menjabat sebagai Direktur Keuangan Sementara IIF tersebut.
Sejak didirikan 15 tahun yang lalu, dikatakan Rizki, IIF telah membiayai lebih dari 150 proyek di hampir seluruh sektor infrastruktur, dengan tiga sektor terbesar yang dibiayai, yakni energi terbarukan, telekomunikasi dan teknologi informasi, serta penyediaan air bersih.
Rizki menegaskan bahwa IIF akan terus melakukan inovasi solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan proyek yang beragam, serta meningkatkan layanan produk dan jasa pembiayaan dan advisory yang ada.
Hal tersebut sesuai dengan visi Perseroan dengan menjadi katalis dalam mempercepat pembangunan infrastruktur dengan standar sosial dan lingkungan berstandar internasional.
"Kami juga akan melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan daya saing, termasuk pengembangan sumber daya manusia, tata kelola perusahaan yang baik, dan pengelolaan risiko yang lebih efektif," ujar Rizki.
(taufan sukma)