ECONOMICS

Diyakini Ada Perbaikan, Tengok Daya Beli Masyarakat di Tengah Kenaikan Harga Sembako

Tika Vidya/Litbang MPI 18/01/2022 13:15 WIB

Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, inflansi inti dapat menggambarkan perbaikan daya beli masyarakat.

Diyakini Ada Perbaikan, Tengok Daya Beli Masyarakat di Tengah Kenaikan Harga Sembako. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Berdasarkan data BPS, inflasi inti tahunan pada Desember 2021 mencapai 1,56% atau naik dari 1,44% pada bulan sebelumnya. Menurut Kepala BPS Margo Yuwono, inflansi inti dapat menggambarkan perbaikan daya beli masyarakat.

Dengan meningkatnya inflansi inti, kemampuan masyarakat untuk membeli beberapa komoditas yang terdapat dalam komponen inflansi inti memperlihatkan adanya perbaikan. Margo Yuwono mengatakan bahwa inflasi ini merupakan yang tertinggi selama dua tahun terakhir. Dia juga meyakini perbaikan daya beli masyarakat pada Desember 2021.

Menurut Ekonom Bank Permata Josua Pardede, inflasi inti cenderung stabil dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat yang juga tetap terjaga di akhir tahun ini di mana inflasi inti diperkirakan berkisar 1,53% year on year.

Sedangkan diungkapkan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, kenaikan harga bahan pokok dapat menjadi sinyal pelemahan daya beli masyarakat. Kenaikan harga bahan pokok membebani masyarakat. Terlebih, ekonomi masyarakat masih tertekan di masa pandemi.

Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi inflansi sebesar 0,57% di Desember 2021 serta Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,66. Sementara itu, inflasi tahun kalender yang sama dengan tingkat inflasi tahun ke tahun, inflasinya tercatat 1,87% dari Desember 2021 ke Desember 2020.

Berdasarkan data BPS, dari 90 kota IHK yang dilakukan survei, terdapat 88 kota yang mengalami inflansi sedangkan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflansi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 1,91% dengan IHK sebesar 105,87. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,13% dengan IHK sebesar 107,70.

Inflasi terjadi lantaran adanya kenaikan harga makanan, minuman, tembakau sebesar 1,61%. Komoditas dominan dalam kelompok makanan, minuman, tembakau adalah cabai rawit 0,11%, minyak goreng 0,08%, telur ayam ras 0,05%. Kemudian diikuti oleh inflasi transportasi senilai 0,62%.

Kenaikan harga komoditas pangan ini dipengaruhi permintaan yang meningkat di akhir tahun. Namun meningkatnya permintaan ini di tengah pasokan yang berkurang akibat panen yang tidak maksimal. Sementara inflasi transportasi disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara.

Melansir hargapangan.id pada Selasa (18/2/2022), sejumlah komoditas mengalami penurunan hingga kenaikan. Pada 17 Januari 2022, harga telur ayam mengalami penurunan. Satu kilogram ayamnya dijual Rp28.050 atau turun Rp350. Kemudian cabai merah keriting mengalami kenaikan. Satu kilogramnya dijual Rp40.450 atau naik Rp1.900. Lanjut minyak goreng kemasan bermerek 1 juga mengalami kenaikan. Satu kilogramnya dijual Rp21.150 atau naik Rp100. (FHM)

SHARE