ECONOMICS

Dongkrak Ekspor Otomotif ke Meksiko, Wamenlu: Kita Negosiasikan

Taufan Sukma/IDX Channel 19/10/2023 10:29 WIB

Pemerintah Meksiko masih hanya memberikan kuota impor sebesar 2.000 unit saja untuk produk otomotif dari Indonesia.

Dongkrak Ekspor Otomotif ke Meksiko, Wamenlu: Kita Negosiasikan (foto: MNC media)

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya memaksimalkan kinerja ekspor dengan nasional, dengan menggenjot realisasi penjualan ke negara-negara tujuan non tradisional.

Beberapa negara potensial yang tengah dibidik, di antaranya, seperti Amerika Latin, Eropa Tengah dan Timur, Asia Selatan dan Tengah serta Pasifik Selatan.

Salah satu sektor industri yang tengah digenjot untuk merealisasikan target tersebut yaitu sektor otomotif.

Namun demikian, sejumlah kendala yang dihadapi, di antaranya, yaitu terkait ketersediaan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) antara kedua negara dan juga kuota impor yang diberikan oleh negara tujuan.

"Untuk kuota impor, kita masih bisa negosiasi. Tentu, kita akan bicarakan secara bilateral dengan Pemerintah Meksiko, karena kita kan memang belum memiliki (perjanjian) FTA dengan mereka. Tapi Saya rasa masih bisa untuk kita bicarakan secara bilateral soal jumlah kuota," ujar Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Pahala Mansury, di sela penyelenggaraan Trade Expo Indonesia 2023, di ICE BSD, Tangerang, Rabu (18/10/2023).

Hingga saat ini, menurut Pahala, Pemerintah Meksiko masih hanya memberikan kuota impor sebesar 2.000 unit saja untuk produk otomotif dari Indonesia.

Kuota ini, yang oleh pihak Kemenlu, dikatakan Pahala, sedang dinegosiasikan untuk dapat ditambah hingga mencapai 10.000 unit.

Sementara untuk ketersediaan Perjanjian FTA, menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, pihaknya bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) masih secara intens menjajaki peluang tersebut bersama Pemerintah Meksiko.

"Masih sedang di-assess oleh unit dan juga beberapa kementerian/lembaga. Pihak Kemenlu juga sangat aktif membuka diplomasi ekonomi ke mancanegara. Jadi ini juga menjadi salah satu catatan kita," ujar Jerry, dalam kesempatan yang sama.

Keberadaan Perjanjian FTA antara kedua negara, memang diakui oleh pelaku industri otomotif, cukup signifikan dalam meningkatkan daya saing produk buatan Indonesia di tengah persaingan internasional.

Bagi para pelaku industri otomotif, adanya perjanjian FTA dapat dianggap sebagai salah satu kunci peningkatan daya saing di pasar ekspor, lantaran dinilai membawa sejumlah manfaat.

Misalnya saja tarif preferensi atau diskon bea masuk bagi produk Indonesia untuk masuk ke negara tujuan, sehingga meningkatkan daya saing produk Indonesia secara keseluruhan.

"Untuk ekspor itu (adanya perjanjian) FTA jadi salah satu kunci buat kita, karena selisihnya bisa sampai 10-15 persen. Bahkan bisa lebih dari itu. Jadi bagus untuk (meningkatkan) daya saing," ujar Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam. (TSA)

SHARE