ECONOMICS

Dorong Dedolarisasi hingga Saingi G7, Ini Peran BRICS dalam Ekonomi Global

Maulina Ulfa - Riset 25/08/2023 18:22 WIB

Mata dunia saat ini tengah tertuju pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan.

Dorong Dedolarisasi hingga Saingi G7, Ini Peran BRICS dalam Ekonomi Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Mata dunia saat ini tengah tertuju pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang diselenggarakan di Johannesburg, Afrika Selatan.

BRICS merupakan singkatan dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa. Ekonom Goldman Sachs Jim O'Neill menciptakan istilah BRIC (tanpa Afrika Selatan) pada tahun 2001.

Ekonom tersebut mengklaim bahwa pada 2050 keempat negara BRIC akan mendominasi perekonomian global. Sementara Afrika Selatan resmi menjadi anggota BRICS pada 2010.

Pada Kamis (24/8), BRICS sepakat untuk menerima Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab untuk masuk ke dalam keanggotaan organisasi tersebut.

Ukuran produk domestik bruto (PDB) BRICS juga diramalkan akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Menurut proyeksi Statista, pada 2028, PDB China diperkirakan akan mencapai USD27,49 triliun, India sebesar USD5,57 triliun, Brazil 2,76 triliun, Rusia, USD2,27 triliun dan Afrika Selatan USD468,56 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)

Indonesia diwakili oleh presiden Joko Widodo jugu turut hadir dalam gelaran KTT tersebut. Presiden Jokowi, sapaan akrabnya, juga menyampaikan pidato dan menyampaikan beberapa poin penting.

Dalam pidatonya, Jokowi mengajak semua negara berkembang untuk bersatu.

"Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya, diskriminasi perdagangan harus kita tolak, hilirisasi industri tidak boleh dihalangi," kata Jokowi di KTT BRICS, di Afrika Selatan, yang disiarkan lewat YouTube Presiden Afrika Selatan, Kamis (24/8/2023).

Jokowi juga menegaskan negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya. Termasuk hilirisasi industri yang semestinya tidak dihalangi.

"Diskriminasi perdagangan harus kita tolak, hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif. BRICS dapat menjadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil," kata Jokowi.

Jokowi juga menegaskan RI masih akan mengkaji serta memempertimbangkan untuk masuk menjadi anggota BRICS.

Menurut Presiden Jokowi, meskipun demikian hubungan Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS saat ini sudah dinilai sangat baik khususnya dalam bidang ekonomi.

“Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” ungkap presiden kelahiran Solo tersebut.

Peran BRICS Dalam Perekonomian Global

  1. Dedolarisasi

Salah satu kontribusi BRICS dalam ekonomi dunia adalah upaya dedolarisasi. Diketahui negara-negara yang tergabung dalam BRICS gencar untuk melakukan transaksi antar negara tanpa menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).

New Development Bank (NDB) atau Bank BRICS selaku pemberi pinjaman multilateral yang didirikan oleh BRICS juga akan meningkatkan porsi pendanaan dalam mata uang lokal. Angkanya menjadi 30 persen dari sebelumnya 20 persen. Hal itu disampaikan pejabat Bank BRICS di sela-sela pertemuan KTT BRICS.

"Kami akan meningkatkan penggunaan mata uang lokal. Ini bukan berarti kami melakukan dedolarisasi atau menjauh dari dolar. Kami hanya ingin meningkatkan lebih banyak pembiayaan dalam mata uang lokal," ujar CFO Bank BRICS Leslie Maasdorp, dikutip Bloomberg, Kamis (24/8/2023).

Tujuan dari adanya dedolarisasi adalah untuk mengurangi dominasi dolar dalam perdagangan internasional.

  1. Poros Ekonomi Alternatif

Adanya BRICS juga semakin berkontribusi pada dinamika ekonomi global dan menjadi pasar alternatif bagi para anggotanya.

Sebagai contoh, perdagangan luar negeri China dengan negara-negara BRICS lainnya mencapai 3,69 triliun yuan (setara USD506,76 miliar) pada 2022. Angka ini naik 17 persen year on year (yoy), menurut data Administrasi Umum Kepabeanan China.

China juga secara konsisten mempertahankan posisinya sebagai mitra dagang terbesar Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan, sehingga memberi mereka dorongan pembangunan lebih lanjut.

Hubungan perdagangan luar negeri negara BRICS dapat membantu pertumbuhan negara-negara anggotanya. Adapun nilai perdagangan China dengan negara-negara BRICS lainnya melonjak 19,1 persen dibandingkan 2021menjadi 2,38 triliun yuan.

Bloomberg Economics juga memperkirakan bahwa keikutsertaan India dalam BRICS berkontribusi terhadap PDB global menjadi lebih dari 40 persen pada 2040, dibandingkan dengan 32 persen pada tahun lalu.

Jika blok tersebut menerima Indonesia dan Arab Saudi untuk bergabung, BRICS diproyeksikan akan menyumbang 44 persen dari perekonomian global pada 2040.

Angka ini bahkan melampaui perkiraan PDB G7 sebesar 21 prsen seperti yang diperkirakan oleh Bloomberg Economics.

Peralihan dari sistem ekonomi yang dipimpin negara-negara barat menuju negara-negara berkembang ini kemungkinan besar akan menghasilkan tatanan global yang jauh berbeda, menurut Scott Johnson, Tom Orlik, dan Ziad Daou dari Bloomberg Economics.

“Dibandingkan dengan negara-negara G7, BRICS secara umum kurang berorientasi pasar, dan – dengan variasi kelompok yang luas – kurang demokratis,” tulis mereka dalam laporan terbaru di Bloomberg Terminal. (ADF)

SHARE