ECONOMICS

Dorong Konversi ke Kompor Listrik, Menteri ESDM Tidak Mau RI Terus Impor LPG

Rizky Fauzan 19/09/2022 10:46 WIB

Kementerian ESDM serius mengkonversi penggunaan kompor LPG ke kompor induksi atau kompor listrik.

Dorong Konversi ke Kompor Listrik, Menteri ESDM Tidak Mau RI Terus Impor LPG (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serius mengkonversi penggunaan kompor LPG ke kompor induksi atau kompor listrik. Pasalnya anggaran subsidi LPG semakin membengkak dan sebagian besar pasokan LPG diimpor.

Sebagai perbandingan, pada 2021 saja realisasi subsidi LPG 3 kg mencapai Rp 67,62 triliun, termasuk kewajiban kurang bayar Rp 3,72 triliun.

Di sisi lain, outlook subsidi BBM dan LPG 3 kg pada tahun ini mencapai angka Rp 149,37 triliun, atau 192,61 persen dari postur APBN 2022. Menurut catatan Kementerian Keuangan, lebih dari 90 persen kenaikan nilai subsidi berasal dari kesenjangan harga jual eceran dengan harga keekonomian LPG 3 kg yang terlampau tinggi.

Sementara untuk 2023 mendatang, pemerintah juga telah usul tambahan anggaran khusus untuk LPG tabung 3 kg sebesar Rp 400 miliar, sehingga total nilainya di tahun depan menjadi Rp 117,8 triliun.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah bersama PT PLN (Persero) tengah menggencarkan program konversi dari kompor gas menuju kompor listrik. Namun dia sadar, proses peralihan itu tidak akan bisa berjalan secara instan.

"Diminimalkan (penggunaan LPG 3 kg), tapi ini kan it takes time berapa tahun, supaya kita, mau enggak kita impor barang luar terus, kan gamau kan?" kata Menteri Arifin di Kementerian ESDM, dikutip Senin (19/9/2022).

Selain transformasi ke kompor listrik, ia menyebut pemerintah tengah mengupayakan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) menjadi produk pengganti impor gas untuk LPG.

Namun, proyek DME tahun ini baru dimulai dan belum berproduksi. Sehingga suplai energi untuk alat masa rumah tangga mau tidak mau masih harus banyak mengandalkan jaringan gas (jargas).

"Tapi jaringan gas juga kedepannya ini sustain apa enggak sumbernya kita? Untuk itu yang paling gampang kan listrik, matahari kan gratis. Makanya harus sinkron sama buangan emisi dari pembangkitnya, dari alat transportasi," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan program migrasi kompor gas elpiji ke kompor listrik 1.000 watt sedang diuji coba.

Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan bahwasanya uji coba kompor listrik tersebut dilakukan di dua lokasi. Masing-masing di 1.000 rumah tangga di Solo dan Bali.

“Belum ada yang dibagikan oleh Pemerintah. Saat ini baru uji coba oleh PLN untuk melihat penerimaan di masyarakat dan memastikan aspek keteknikannya. Termasuk kapasitas kompor yg cocok,” kata Dadan kepada awak media, Senin (19/9/2022).

Dia menuturkan, saat ini PLN sedang menyiapkan jaringan khusus di rumah. “Saat ini masih dalam perencanaan, dengan memastikan bahwa masyarakat tidak menambah biaya apabila nanti programnya berjalan,” tutup Dadan. (RRD)

SHARE