ECONOMICS

Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Kemenperin Siapkan Program SDM Setara D1

Shifa Nurhaliza 26/07/2021 13:06 WIB

Kemenperin siapkan SDM Setara D1 guna mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)

Ilustrasi industri kertas di tanah air

IDXChannel - Kementerian Perindustrian menjadikan industri kertas sebagai salah satu upaya mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Kerjasama dengan berbagai perusahaan pun telah terjalin untuk menyerap SDM lebih banyak di tengah pandemi.

Mengutip program Market Opening IDX Channel, Senin (26/7/2021), Kemenperin terus meningkatkan kinerja industri kertas di tanah air melalui penyediaan SDM yang kompeten guna memacu ekonomi nasional. Salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan tujuh perusahaan industri kertas untuk membuka program setara D1.

Nantinya, lulusan akan ditempatkan bekerja di tujuh perusahaan yaitu PT Eco Paper Indonesia, PT Surabaya Mekabox, PT Kertas Padalarang, PT Enggal Subur Kertas, PT Pemalang Agro Wangi, PT Budi Makmur Perkasa, serta PT Indah Kiat Pulp Dan Kertas TBK.

Setelah itu, lulusan yang ada sebagai SDM-nya akan disalurkan pada tujuh perusahaan tersebut. Sebanyak 889 mahasiswa dalam program Kemenperin.

Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan menyebutkan program setara D1 ini merupakan bagian dari program Kemenperin. Program ini menyalurkan SDM yang berasal dari 10 Provinsi di Indonesia. Nantinya SDM ini bisa mengikuti pendidikan Vokasi sehingga dapat langsung kerja di industri.

"Pada tahun 2020, Kementerian Perindustrian telah memfasilitasi 607 peserta D1. Sedangkan tahun 2021 ini sebanyak 889 siswa terlibat dalam program ini," tutur Arus dalam siaran persnya.

Arus menambahkan, pada tahun 2019 kapasitas produksi kertas nasional sebesar 10,1 juta ton dengan konsumsi 6,3 juta ton. Sementara bubur kertas memiliki potensi ekspor 5,3 juta ton. 

Meskipun ditengah pandemi Covid-19, permintaan pulp dan kertas secara global masih meningkat sekitar 2,1%. Sedangkan di dalam negeri dalam lima tahun terakhir ini permintaannya tumbuh mencapai 63%. (Firda/NDA)

SHARE