ECONOMICS

Dorong Perkembangan Desa Wisata, Begini Strategi ala Wamenparekraf

Taufan Sukma/IDX Channel 05/06/2023 04:44 WIB

ada sedikitnya tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian dan dipersiapkan secara serius dalam mengembangkan sebuah desa wisata.

Dorong Perkembangan Desa Wisata, Begini Strategi ala Wamenparekraf (foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesoedibjo, memiliki pendekatan khusus terkait upaya pengembangan desa wisata di Indonesia.

Menurut Angela, ada sedikitnya tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian dan dipersiapkan secara serius dalam mengembangkan sebuah desa wisata.

Ketiga hal tersebut meliputi posisi destinasi, aktivitas ekonomi dan juga pemasok rantai pariwisata di wilayah desa tersebut.

"Dengan memperhatikan dan mempersiapkan tiga hal itu secara matang, akan dapat mengembangkan dan memajukan desa wisata secara lebih maksimal," ujar Angela, dalam keterangan resminya, Minggu (4/6/2023).

Dengan berbekal penguasaan atas tiga hal tersebut, menurut Angela, pihak pengelola desa wisata dapat berupaya untuk meningkatkan lama tinggal, jumlah belanja wisatawan dan sekaligus menyejahterakan masyarakat setempat.
 
Terkait posisi sebagai destinasi, misalnya, Angela menjelaskan bahwa sebuah desa wisata harus bisa dikunjungi wisatawan untuk tinggal atau bermalam di daerah tersebut
 
"Pengembangan desanya memang diperuntukkan sebagai tujuan wisata yang bisa dikunjungi untuk tinggal atau bermalam di dalamnya, sekaligus mengenal lebih dalam hal adat istiadat masyarakat desa," tutur Angela.
 
Dicontohkannya, yaitu yang terjadi di Desa Wisata Wae Rebo yang berada di Nusa Tenggara Timur.

Meski wisatawan perlu menempuh empat hingga enam jam perjalanan darat dan dua jam pendakian untuk tiba di desa Wae Rebo, namun tidak menurunkan ketertarikan untuk berkunjung, merasakan, dan melihat langsung adat-istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat.

Selain itu, desa wisata juga diharapkan dapat  menghadirkan beragam aktivitas ekonomi kreatif, seperti aktivitas di Desa Wisata Giriloyo, Yogyakarta yang menyediakan aktivitas membatik sehingga memberikan pengalaman baru bagi wisatawan.
 
Sementara untuk poin terakhir, yaitu desa wisata sebagai pemasok rantai pariwisata, dimaksudkan agar desa wisata yang mengedepankan agrowisata sebagai daya tarik utama bisa mengambil peran tersebut untuk menjalin kerja sama dengan industri hotel dan restoran untuk memenuhi kebutuhan mulai dari telur, sayur-sayuran, buah-buahan, hingga produk camilan UMKM.
 
"Ini adalah peluang yang bagus. Desa wisata kita yakini bisa menciptakan lapangan kerja dan kita harapkan muda-mudi desa ini tetap tinggal di desa, berkarya dan membangun desa. Oleh karena itu kita harus berikan banyak potensi dan kesempatan baru bagi generasi muda untuk tetap berkarya di desa, dan mengembangkan desa," ungkap Anglea.

Di samping itu, lanjut Angela, yang menjadi tantangan desa sebagai pemasok rantai pariwisata adalah konsistensi, kualitas, dan kuantitas.

Para pengelola desa wisata harus memiliki kemampuan mempertahankan kualitas yang telah dibangun dan mampu memenuhi kebutuhan pelaku industri hotel ataupun restoran. (TSA)

SHARE