Dorong UMKM Naik Kelas, Brand Aggregator Tjufoo Akuisisi Brand Lokal
Startup brand aggregator, Tjufoo mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia agar bisa naik kelas.
IDXChannel - Startup brand aggregator, Tjufoo mendorong usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia agar bisa naik kelas.
Start up yang baru meluncur pada akhir Januari 2022 ini menyasar brand-brand UMKM tradisional untuk dikembangkan.
Tjufoo melakukan scale up UMKM dengan cara mengakusisi brand lokal yang sudah terbentuk dan usahanya berjalan dengan baik, untuk kemudian dibantu dalam berekspansi.
“Di Indonesia ada banyak brand lokal yang usahanya sudah berjalan dengan baik, kami lihat potensinya masih tinggi. Sangat menarik konsep di mana kami membantu mereka untuk naik kelas,” kata Co-Founder and Chief Executive Officer Tjufoo, TJ Tham saat melakukan media visit di iNews Tower, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
TJ Tham menjelaskan, perusahaan akan membantu untuk memberikan sumber pendanaan kepada para UMKM berkembang, untuk bisa melakukan ekspansi ke seluruh Indonesia, bahkan regional.
Setelah melakukan investasi pada brand UMKM tertentu, Tjufoo akan tetap membantu dengan memberikan bimbingan terkait bagaimana caranya untuk merencanakan inventory, merambah platform jual-beli online, serta strategi untuk mengoptimalkan platform jual-beli online tersebut.
“Itu adalah cara kami untuk membantu brand lokal untuk naik kelas,” terang dia.
Saat ini, terdapat enam brand UMKM lokal yang bergabung bersama Tjufoo, antara lain Granova, Dew It, Acmic, dan Cypruz. Dalam rangka menjaring semakin banyak UMKM untuk dikembangkan, Tjufoo berkolaborasi dengan Stellar Women dan menghadirkan program AKSI Perempuan.
Adapun, program tersebut menyajikan pembelajaran imersif kepada para pelaku bisnis perempuan di Indonesia. Dalam program ini, Tjufoo menyediakan sesi pelatihan kepada para peserta yang terpilih, yang dilaksanakan selama 30 hari.
Nantinya, akan ada 10 bisnis yang berkesempatan untuk menerima pendanaan, serta dukungan dari Tjufoo dengan total nilai USD500 ribu untuk mengembangkan bisnisnya ke depan.
(DES)