ECONOMICS

Doyan Jamu Herbal di Masa Pandemi? Pastikan Mereknya Terdaftar di BPOM

Binti Mufarida 27/05/2021 18:29 WIB

Banyak masyarakat memilih jamu sebagai penambah imun di masa pandemi. Namun yang perlu dicatat, pastikan aman dan sudah terdaftar di BPOM.

MNC Media

IDXChannel - Banyak masyarakat memilih jamu sebagai penambah imun di masa pandemi. Namun yang perlu dicatat, pastikan aman dan sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM, Reri Indriani mengatakan hingga saat ini sudah ada sebanyak 11.000 jamu yang terdaftar di BPOM.

“Jumlah yang terdaftar di Badan POM itu sudah cukup banyak 11.000,” ungkap Reri Webinar Bincang Bincang Seputar Penggunaan Obat Tradisional Aman Selama Masa Pandemi, Kamis (27/5/2021).

Reri pun menjelaskan bahwa jamu masuk dalam obat herbal yang sesuai dengan peraturan BPOM. Dimana sebetulnya, obat herbal oleh BPOM dibagi menjadi tiga kelompok. “Jadi yang dimaksudkan dengan obat herbal, jadi obat herbal itu sesuai dengan peraturan Badan POM itu dibagi tiga kelompok.”

“Pertama adalah jamu. Kemudian pembuktian keamanan dan manfaatnya ini melalui empiris ya turun temurun dan tahun kodenya adalah TR diikuti 9 digit,” ungkap Reri.

Kelompok kedua adalah OHT atau obat herbal terstandar. “Saat ini jumlahnya yang terdaftar di Badan POM 63. Masih baru 63, pembuktiannya lebih meningkat lagi. Kalau tadi jamu berdasarkan warisan turun menurun, empiris ya, ini sudah dibuktikan melalui uji praklinik dengan menggunakan hewan uji. Jadi uji toksisitas, farmakodinamik untuk melihat manfaat. Dan bahan baku dan produknya sudah terstandarisasi,” ungkap Reri.

Ketiga adalah fitofarmaka. “Nah yang paling tinggi, yang ketiga adalah fitofarmaka, jumlahnya masih sangat terbatas sekitar 32. Fitofarmaka ini sudah melalui uji klinik pada manusia dan uji praklinik pada hewan kemudian uji klinik pada manusia. Baik bahan baku atau produknya sudah terstandarisasi.”

Kemudian, fitofarmaka ini kata Reri sudah menggunakan klaim. “Misalnya untuk membantu menurunkan hipertensi membantu menurunkan dm ya, penyakit gula tapi juga ada yang sebagai terapi gula. Tadi membantu menurunkan berarti dia dikombinasi dengan obat kimia tapi ada juga yang sebagai tunggal misalnya pada keadaan defisiensi seperti itu,” katanya.

“Nah jadi itulah tiga jenis dan ini harus dikenali. Karena jangan sampai jamu misalnya misalnya, tapi klaimnya sangat tinggi,” paparnya. 

(IND) 

SHARE