ECONOMICS

DPR Minta Kementan dan Bapanas Naikkan HPP Gabah Kering Giling

Suparjo Ramalan 14/03/2024 03:00 WIB

Kenaikkan diperlukan karena biaya produksi gabah kering giling per kilogram (Kg) juga meningkat menjadi Rp5.500. 

DPR Minta Kementan dan Bapanas Naikkan HPP Gabah Kering Giling. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering giling (GKG). 

Kenaikkan diperlukan karena biaya produksi gabah kering giling per kilogram (Kg) juga meningkat menjadi Rp5.500. 

"Kemarin saya diskusi sama orang IPB, itu sudah mencapai Rp5.500 biaya produksi per kilo (GKG), komersial. Jadi saran saya kepada pemerintah kalau memang biaya produksinya tinggi, naikan saja HPP-nya," ujar Sudin saat rapat kerja (raker) bersama Menperi Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Kelapa Bapanas Arief Prasetyo Adi, Rabu (13/3/2024). 

Meski begitu, Sudin tidak memungkiri bahwa kenaikkan HPP GKG akan memicu inflasi dan mengerek harga pupuk subdidi maupun non subsidi.

Namun, lanjut dia, saat ini pun sudah terjadi inflasi. 

"Jadi nggak usah takut kata BPS 'terjadi inflasi', wong sekarang saja nggak pakai HPP sudah inflasi gila-gilaan lho," paparnya. 

Tak hanya itu, Sudin juga meminta pemerintah mengatur ulang harga eceran tertinggi (HET) untuk pupuk subsidi dan non subsidi. Pasalnya, dia memperkirakan harga gas masih mengambang hingga akhir 2024. 

Selain itu, harga jual pupuk di pasaran atau lokasi kadang tak sesui dengan harga yang sudah ditetapkan otoritas. 

“Kedua, ini menyagkut pupuk non subdidisi, yang subsidi Rp2.250 untuk Urea, yang non subsidi Rp7.100, yang terjadi di lapangan adalah kadang-kadang bisa Rp8.000, bisa Rp9.000, betulkan? Kenapa tidak dibikin harga eceran tertinggi?," pungkasnya. 

(NIA)

SHARE