ECONOMICS

DPR Sebut Kebutuhan Gula Meningkat Namun Perkebunan Tebu Terbatas

Advenia Elisabeth/MPI 27/10/2022 05:00 WIB

Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, memproyeksikan kebutuhan gula di dalam negeri akan semakin meningkat. Namun tidak dibarengi dengan perluasan lahan.

DPR Sebut Kebutuhan Gula Meningkat Namun Perkebunan Tebu Terbatas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, memproyeksikan kebutuhan gula di dalam negeri akan semakin meningkat. Namun tidak dibarengi dengan perluasan lahan perkebunan tebu di Indonesia. 

"Permintaannya kemarin kan sempat berkurang karena Covid-19 tetapi menurut saya kebutuhan terhadap gula ini akan naik terus. Kalau kebutuhannya terus naik tapi disisi lain lahan tebunya berkurang maka akan semakin naik lagi permintaannya," ujar Herman saat ditemui MNC Portal Indonesia usai seminar dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Ia juga mengemukakan, pasokan gula di dalam negeri masih jauh dari kebutuhan. Adapun kebutuhan gula di dalam negeri sebanyak 5,3 juta ton. Sementara yang baru dipenuhi sebanyak 2,8 juta ton. Maka dari itu, menurut Herman, penting bagi pemerintah memperluas lahan perkebunan tebu. 

"Ini harus serius dibicarakan. Dalam bocoran draf Perpres Swasembada Gula ada sejumlah poin soal rencana produksi gula besar-besaran. Yang pertama adalah penyediaan lahan perkebunan tebu hingga 700 ribu ha. Kalau betul lahannya ada 700 ribu ha, ini harus kita fokuskan di mana lahan bisa dibuka untuk tanam tebu," kata Herman.

Perihal ini, Herman bilang, Komisi VI DPR RI akan memanggil Menteri Perdagangan, dan Menteri BUMN untuk duduk bersama membahas rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Percepatan Swasembada Gula, yang di dalamnya tertulis    Karena, ia menilai, Perpres ini perlu dikaji ulang kembali. 

"Masalah ini kami akan sampaikan kepada Menteri Perdagangan dalam waktu dekat dalam rapat, dengan menteri BUMN juga akan saya sampaikan terkait dengan rancangan Perpres. Perpres ini harus mendapatkan penajaman kembali. Dan kami akan mengundang seluruh stakeholder agar mereka dilibatkan di dalam pembahasannya itu, termasuk perbaikan harga pupuk," ujarnya.

(FRI) 

SHARE