ECONOMICS

Dua Aspek Bisa Bawa RI Keluar dari Ancaman Middle Income Trap

Tangguh Yudha/MPI 10/06/2024 16:30 WIB

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai ada dua aspek yang bisa membawa Indonesia berhasil menjadi negara maju.

Dua Aspek Bisa Bawa RI Keluar dari Ancaman Middle Income Trap. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai ada dua aspek yang bisa membawa Indonesia berhasil menjadi negara maju. Artinya, tak lagi terjebak dalam perangkap pendapatan menengah atau middle income trap.

Pertama, yakni investasi harus tumbuh tinggi, dan kinerja sektor manufaktur harus berjalan baik. Selain itu, Indonesia juga menurutnya harus banyak belajar dari negara lain.

"Banyak aspek yang bisa membawa negara berhasil menjadi negara maju, ada dua hal. Pertama, investasi harus tumbuh tinggi, kedua, kinerja sektor manufakturnya," ujar Kepala Badan Fiskal Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu di Jakarta, pada Senin (10/6/2024).

Febrio menuturkan, Indonesia hingga saat ini juga masih terus belajar dari pengalaman banyak negara yang berhasil keluar dari status middle income trap. Meskipun, banyak juga negara yang tidak berhasil hingga terjebak puluhan tahun lamanya.

"Kalau mau bergerak menuju negara maju kita lihat juga pengalaman banyak negara. Sayangnya tidak banyak negara yang berhasil keluar dari middle income trap, banyak negara bahkan terus berkutat di situ berpuluh-puluh tahun," jelasnya.

Sebelumnya, Febrio menuturkan, Jakarta menjadi provinsi dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Artinya, capaian ini dinilai sudah bisa disebut setara dengan negara maju.

Menurutnya, suatu negara disebut sebagai negara maju apabila pendapatan per kapitanya berada di USD12.500 per tahun. Jakarta sendiri disebut olehnya memiliki pendapatan per kapita USD20.000.

"Hari ini, di tahun 2024, suatu negara disebut negara maju kalau pendapatan per kapita USD12.500. Di Jakarta misalnya pendapatan per kapita berada di USD20.000-an, sudah (setara) negara maju," ungkap Febrio.

Namun, Febrio menyebut masih banyak daerah di luar Jakarta yang pendapatan per kapitanya masih rendah. Hal ini juga lah yang membuat Indonesia belum bisa menyandang status negara maju sampai saat ini.

Febrio mengungkapkan, jika dirata-rata, pendapatan per kapita Indonesia masih di angka USD5.000 per tahun. Bahkan, cukup banyak wilayah yang masih fokus pada pengentasan kemiskinan, jauh dari visi Indonesia Emas 2045.

"Kalau kita lihat Kalimantan, Balikpapan, kita lihat daerah lain itu lebih rendah apalagi kalau kita bicara Nusa Tenggara Timur, di sana kita bukan bicara Indonesia Emas tapi kita bicara pengentasan kemiskinan," kata Febrio.

(YNA)

SHARE