Dua Pekan ke Luar Negeri, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Senilai Rp249 Triliun
Dalam kunjungan ke Inggris saja, Prabowo berhasil mengantongi oleh-oleh investasi USD8,5 miliar atau sekitar Rp135 triliun.
IDXChannel - Presiden Prabowo Subianto membawa pulang komitmen investasi sebesar USD18,5 miliar atau sekitar Rp249,15 triliun (kurs Rp15.900) usai melawat selama dua pekan ke luar negeri.
Prabowo mengunjungi China, Inggris, Brasil, Amerika Serikat (AS) hingga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Persatuan Emirat Arab (PEA), Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).
"Agak-agak melebihi (target ya). Jadi saya pulang bawa komitmen total USD18,5 miliar. Jadi saya kira ini cukup bagus, menunjukkan kepercayaan global terhadap ekonomi Indonesia, ya," kata Prabowo dalam siaran virtual, Jumat (22/11/2024).
Dalam kunjungan ke Inggris saja, Prabowo berhasil mengantongi oleh-oleh investasi USD8,5 miliar atau sekitar Rp135 triliun.
"Barusan saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi USD8,5 miliar. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita,” ujar Prabowo.
Kemudian lawatannya ke lima negara lainnya berhasil membawa USD10 miliar dari China, USD7 miliar dari British Petroleum (BP), dan USD1,5 miliar dari CEO Forum.
Mengutip siaran resmi BP, perusahaan ini mewakili para mitra kontrak kerja samanya, mengumumkan keputusan investasi akhir atas proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC) senilai USD7 miliar.
Investasi berpotensi menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di Indonesia untuk membantu pemenuhan kebutuhan energi Asia yang terus meningkat.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Murray Auchincloss, chief executive officer BP, dalam acara yang dihadiri Prabowo Subianto, di London.
Sebelum kembali ke tanah air, Prabowo dan Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) melakukan pertemuan bilateral yang menjadi momentum untuk memperkuat hubungan kedua negara,
Adapun MBZ menyoroti beberapa capaian konkret dari kerja sama UEA dan Indonesia, termasuk pertumbuhan perdagangan nonmigas yang mencapai 12 persen pada tahun lalu dengan nilai sekitar USD4,6 miliar.
MBZ optimis target perdagangan senilai USD10 miliar dapat terwujud melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif dan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral.
Selain itu, UEA dan Indonesia juga telah menjalin kerja sama di berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, aksi iklim, kecerdasan buatan, pendidikan, dan keamanan pangan.
(DESI ANGRIANI)