Dua Tahun Alih Kelola Blok Rokan, Produksi PHR Tembus 172 Ribu BOPD
Kesuksesan tersebut juga sejalan dengan komitmen PHR dalam mengejar target produksi satu juta barel pada 2030 mendatang.
IDXChannel - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengumumkan kesuksesannya dalam merealisasikan puncak produksi minyak dan gas (migas) Indonesia sebesar 172 ribu barel setara minyak per hari (BOPD).
Kesuksesan tersebut juga sejalan dengan komitmen PHR dalam mengejar target produksi satu juta barel pada 2030 mendatang.
Menurut EVP Upstream Bussines PHR, Edwil Suzandi, capaian tertinggi produksi PHR Wilayah Kerja (WK) Rokan diraih bertepatan dengan peringatan dua tahun alih kelola Blok Rokan oleh Pertamina, sekaligus sebagai 'hadiah' atas peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Provinsi Riau.
"Alhamdulillah, hari ini PHR menjadi momen bersejarah bagi PHR di mana bertepatan dengan 2 tahun alih kelola Blok Rokan dan HUT Riau, produksi PHR di Blok Rokan mencapai angka 172.710 ribu BOPD, di mana ini merupakan angka tertinggi sejak alih kelola dan juga insyaAllah menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini," ujar Edwil, Rabu (9/8/2023).
Edwil menjelaskan, capaian tertinggi ini tak lepas dari andil para pekerja dan mitra kerja PHR, serta dukungan dari para pemangku kebijakan dan juga masyarakat Riau.
"Terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap PHR, semoga PHR bisa terus meningkatkan kinerjanya dalam upaya menopang energi nasional dan capaian target 1 juta barel minyak per hari pada 2030," tutur Edwil.
Tak hanya itu, capaian produksi ini juga disebut Edwil tak lepas dari masifnya kegiatan pengeboran didukung dengan kinerja yang andal dan selamat. Sejak alih kelola, PHR telah mengebor sebanyak 825 sumur dan ada 84 rig di WK Rokan.
"Kita juga berhasil mempersingkat waktu pengeboran hanya dalam waktu 5 hari. Jadi dalam sebulan itu PHR bisa mengebor sebanyak 30 hingga 40 sumur baru. Tentunya kita harapkan akan lebih produktif," ungkap Edwil.
Sebagai informasi, tren positif kenaikan produksi PHR sudah terlihat sejak akhir Juli 2023, di mana angka tertinggi berturut-turut di antaranya 167.645 BOPD pada 31 Juli 2023.
Kemudian selanjutnya mencapai 168.730 BOPD pada 1 Agustus 2023, dan berlanjut 167.034 BOPD pada 2 Agustus 2023 dan 169.282 BOPD pada 7 Agustus 2023.
"Capaian berturut-turut ini merupakan buah dari ikhtiar pekerja PHR dalam upaya meningkatkan produksi demi menunjang pasokan energi nasional," papar Edwil.
Ditambah lagi, lanjut Edwil, saat ini PHR tengah mengupayakan produksi Minyak Non Konvensional (MNK) yang ada di sumur Gulamo dan Kelok yang ada di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Pengeboran sumur MNK merupakan salah satu pengeboran terbesar yang dilakukan PHR, karena harus menembus hingga kedalaman 8.500 kaki dengan kapasitas rig sebesar 1.500 horsepower (HP).
"Peluang MNK ini diharapkan bisa berkontribusi bagi produksi migas nasional," tegas Edwil. (TSA)