ECONOMICS

Dukung Dekarbonisasi, BP dan Chubu Electric Studi Penyimpanan CO2 di Tangguh

Febrina Ratna 12/09/2023 01:00 WIB

BP Berau kerja sama dengan Chubu Electric Power Co., untuk studi penyimpanan CO2 di wilayah Tangguh. Hal itu untuk mendukung net zero emission di Indonesia.

Dukung Dekarbonisasi, BP dan Chubu Electric Studi Penyimpanan CO2 di Tangguh. (Foto: Dok. BP)

IDXChannel - BP Berau Ltd (bp), sebagai operator LNG Tangguh dan bertindak atas nama kontraktor di bawah KKKS Tangguh menjalin kerja sama dengan Chubu Electric Power Co., untuk studi penyimpanan CO2. Kerja sama tersebut sebagai upaya mendukung dekarbonisasi dan pencapaian net zero emission (NZE) pada 2060.

Kerja sama tertuang dalam Nota Kesepahaman ("MoU") untuk studi kelayakan rantai nilai CCUS dari Pelabuhan Nagoya, Jepang, termasuk potensi penyimpanan CO2 di lapangan Tangguh, di Teluk Bintuni, Papua Barat, Indonesia yang ditandatangani pada hari ini, Senin (11/9/2023).

Adapun, BP Tangguh merupakan produsen gas terbesar di Indonesia, menyumbang sekitar 20% dari produksi gas alam negara. Proyek CCUS Tangguh yang dioperasikan oleh bp merupakan proyek CCUS terdepan di Indonesia, dengan rencana pembangunan yang telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Indonesia pada 2021 lalu.

Sejauh ini, Pekerjaan FEED masih berlangsung dan final investment decision (FID) proyek direncanakan dalam waktu dekat. Dengan kapasitas penyimpanan sebesar 1,8 GtCO2, Tangguh berada di posisi yang tepat dan memiliki potensi besar untuk menjadi hub CCS pertama di Indonesia bagi penghasil emisi domestik dan internasional.

bp p.l.c., perusahaan induk bp, dan Chubu Electric sebelumnya telah menjalin kerja sama untuk mencapai nol bersih emisi CO2 dari operasinya pada 2050. Kedua perusahaan selama ini telah bekerja untuk mendukung dekarbonisasi di sekitar Pelabuhan Nagoya, Jepang.

Kerja sama itu merupakan bagian dari ruang lingkup Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada Februari 2023 untuk dekarbonisasi Jepang dan kawasan Asia. Pelabuhan Nagoya merupakan pelabuhan terbesar di Jepang dalam hal volume kargo, terhitung 3% dari total emisi CO2 Jepang dan telah menetapkan target untuk mengurangi emisinya sebesar 46% pada tahun 2030, dibandingkan tahun 2013.

Untuk berkontribusi pada pencapaian target tersebut, afiliasi bp dan Chubu Electric akan melakukan studi tentang penangkapan, agregasi, pemanfaatan dan pengangkutan CO2 ke lokasi penyimpanan CO2 di luar negeri untuk realisasi CCUS – seperti yang diumumkan pada 3 Februari 2023.

Berdasarkan MoU yang ditandatangani hari ini, kedua perusahaan akan menilai kelayakan penangkapan, agregasi, dan pencairan CO2 di Pelabuhan Nagoya untuk ekspor dengan transportasi melalui pengiriman CO2 untuk injeksi dan penyimpanan CO2 di pusat penyimpanan CO2 di Tangguh, Indonesia.

Kathy Wu, bp regional president Asia Pacific, gas & low carbon energy, berkomentar: ”bp dan Chubu memiliki hubungan yang telah terjalin lama, dan MoU ini menandakan kerja sama berkelanjutan kami untuk mendukung tujuan net zero Indonesia dan Jepang melalui inisiatif CCUS.”

Sementara itu, Hiroki Sato, CEO divisi bisnis global di Chubu Electric mengatakan: ”Ini adalah tonggak penting bagi proyek CCUS Pelabuhan Nagoya untuk dapat menentukan dan menilai lokasi penyimpanan Tangguh dalam studi kelayakan kami.”

“Tangguh memiliki volume penyimpanan yang cukup besar. Kami akan bekerja sama dengan bp, berdasarkan penilaian kami terhadap potensi besar Tangguh sebagai tempat penyimpanan CO2, dengan tujuan dengan tujuan memulai proyek pada tahun 2030 sejalan dengan target pemerintah Jepang,” ujar Sato.

bp dan Chubu Electric akan menggabungkan pengalaman bp p.l.c dalam mengembangkan proyek CCS skala besar dan pengetahuan Chubu Electric sebagai utilitas di wilayah Chubu untuk lebih mengeksplorasi solusi dekarbonisasi di Jepang dan kawasan Asia.

(FRI)

SHARE