Dukung Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Tambah 1.100 SPKLU di 2025
PT PLN (Persero) bakal menambah 1.100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun depan.
IDXChannel - PT PLN (Persero) bakal menambah 1.100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun depan. Rencana ini sebagai bentuk dukungan PLN terhadap percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
EVP Divisi Pengembangan Produk Niaga PLN, Ririn Rachmawardini mengatakan, penambahan SPKLU ini sangat penting untuk mengurangi potensi antrean pengisian daya (charging) kendaraan listrik. Dengan ketersediaan SKPLU yang melimpah, maka semakin banyak orang yang tertarik membeli mobil listrik.
"Saat ini, jumlah SPKLU di Indonesia telah mencapai 2.667 unit dan diproyeksikan akan terus bertambah hingga penghujung tahun ini. Dalam upaya akselerasi perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, PLN siap menargetkan sebanyak 1.100 SPKLU tambahan pada tahun 2025 mendatang,” katanya di Jakarta, Jumat (13/12/2024).
Sementara itu, EVP Pengembangan Bisnis Korporat dan Investasi PLN, Abdan Satria menambahkan, PLN selama ini tak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga pemimpin dalam mempercepat pengembangan teknologi kendaraan listrik dan energi terbarukan.
Untuk mendukung percepatan adopsi kendaraan listrik, PLN juga berkolaborasi dengan startup Maka Motors. Dengan menggandeng startup inovatif, kata Abdan, PLN ingin memastikan ekosistem energi hijau di Indonesia terus berkembang secara berkelanjutan.
CEO Maka Motors, Raditya Wibowo mengatakan salah satu tantangan utama yang tengah dihadapi dalam adopsi kendaraan listrik adalah durabilitas kendaraan. Maka Motors hadir sebagai mitra PLN untuk menciptakan produk kendaraan listrik yang tidak hanya hemat energi, tetapi juga memiliki performa unggul.
"Kami yakin kolaborasi dengan PLN menjadi kunci strategis dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dukungan ini memberikan kami ruang untuk berfokus pada pengembangan teknologi yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan pasar lokal,” ujarnya.
(Rahmat Fiansyah)