Dukung Implementasi Ekonomi Sirkular, Ini yang Dilakukan Semen Indonesia Group
konsep ekonomi sirkular sangat pantas diperjuangkan lantaran berupaya memperpanjang siklus hidup dari sebuah sumber daya agar dapat dipakai selama mungkin.
IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menegaskan dukungannya terhadap setiap upaya pengimplementasian konsep ekonomi sirkular dalam setiap sendi kehidupan.
Tak terkecuali juga dalam aktivitas bisnis dan dunia usaha yang digeluti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga dikenal dengan nama Semen Indonesia Group (SIG) tersebut.
Dalam pandangan SIG, konsep ekonomi sirkular sangat pantas diperjuangkan lantaran berupaya memperpanjang siklus hidup dari sebuah produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin.
Dengan demikian, diyakini penerapan ekonomi sirkular bakal berdampak bagus dan sejalan dengan langkah pelestarian lingkungan yang selama ini juga menjadi concern dari perusahaan.
Terbaru, melalui salah satu anak usahanya, yaitu PT Semen Padang (SP), SIG berinovasi dalam pengelolaan sampah dengan meluncurkan program Nabuang Sarok, yang merupakan sebuah program pengelolaan sampah berbasis masyarakat dengan tujuan mengedukasi tentang pengelolaan sampah yang baik.
Sejak diluncurkan Juli 2022, program Nabuang Sarok telah berhasil mengumpulkan sebanyak 61 ton sampah serta 505 liter minyak jelantah dari hasil pemilahan dan pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat dan disetorkan ke pihak SP.
Demi memotivasi masyarakat agar berpartisipasi aktif, SP menyediakan skema reward berupa poin dari pengumpulan sampah yang dapat ditukarkan dengan hadiah menarik.
Jenis sampah yang dapat disetorkan meliputi sampah plastik, kayu, kertas, hingga minyak jelantah.
"Sampah-sampah tersebut nantinya akan diproses menjadi bahan bakar alternatif pengganti batu bara di pabrik PT Semen Padang," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, Senin (15/5/2023).
Di lain pihak, hadirnya program Nabuang Sarok rupanya juga menarik Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk berkolaborasi.
Langkah kolaborasi diresmikan lewat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Program Pengelolaan Sampah di Wilayah Laut dan Pesisir Kota Padang Melalui Aplikasi Nabuang Sarok.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama PT Semen Padang, Asri Mukhtar dan Direktur Jenderal (Dirjen) PRL, Victor Gustaaf Manoppo yang disaksikan oleh Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono, Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Anshar Ahmad, dan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, Rabu (10/5/2023).
Menurut Vita, SIG menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah domestik untuk memberikan nilai tambah dan manfaat berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, baik dari sisi lingkungan, sosial dan ekonomi.
Program Nabuang Sarok yang diinisiasi oleh SP ini diharapkan dapat mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah, untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh sampah.
"Kerja sama antara PT Semen Padang dengan Ditjen PRL ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pengelolaan sampah yang dilakukan oleh PT Semen Padang melalui program Nabuang Sarok mendapat apresiasi dan pengakuan dari pemerintah karena terbukti memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat," tutur Vita.
Sementara, Dirjen PRL, Victor Gustaaf Manoppo, menyampaikan bahwa kerja sama dengan PT Semen Padang ini mulai dilakukan pada tahun ini hingga 2026 mendatang.
Kini, masyarakat atau nelayan pesisir Kota Padang sudah bisa untuk mulai mengumpulkan sampah di laut dan di pantai untuk kemudian mendapatkan nilai tambah dari sampah-sampah yang dikumpulkan tersebut.
"Program Nabuang Sarok Semen Padang ini sudah dirasakan manfaatnya dalam mengatasi persoalan sampah, khususnya sampah laut yang menjadi salah satu masalah Indonesia saat ini," ujar Victor.
Dengan demikian, menurut Victor, dapat diartikan bahwa secara tidak langsung program Nabuang Sarok juga mendukung program Bulan Cinta Laut yang merupakan salah satu kebijakan Ekonomi Biru yang digagas KKP.
Sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan, SIG memiliki inisiatif strategis untuk memitigasi masalah yang ditimbulkan dari sampah sehingga menjadi bernilai tambah melalui prinsip ekonomi sirkular.
Misalnya dengan teknololgi refuse-derived fuel (RDF) yang memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif terbarukan untuk mengurangi penggunaan batu bara.
Selain melalui program Nabuang Sarok yang dijalankan oleh PT Semen Padang, di Kabupaten Cilacap, anak perusahaan SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk juga telah memanfaatkan RDF dalam proses produksi semen, yang diperoleh dari pengolahan sekitar 160 ton sampah perkotaan menjadi 70 ton RDF sebagai bahan bakar alternatif untuk substitusi batu bara. (TSA)