Dukung Kemudahan Pembiayaan dan Pengembangan UMKM, Teten Masduki Terbang ke Jepang
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terbang ke Jepang. Kunjungannya kali ini untuk mendukung Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM).
IDXChannel - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terbang ke Jepang. Kunjungannya kali ini untuk mendukung Usaha Mikro,Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satu caranya dengan menggelar pertemuan dengan Japan Finance Corporation (JFC) Ōtemachi, Kota Chiyoda, Tokyo, Senin (31/7/2023).
Menurut Teten, pertemuan dengan JFC menjadi penting bagi Indonesia dan Jepang. Dia mengungkap beberapa hal terkait pertemuan tersebut.
"Pertama, sharing session untuk mengidentifikasi langkah-langkah inovatif dan pragmatis guna mendukung kemudahan pembiayaan dan pengembangan UMKM," kata Teten lewat keterangan tertulisnya.
Dia menambahkan, selain itu dirinya ingin menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, transfer teknologi, dan inisiatif peningkatan kapasitas UMKM.
"Ketiga, peluang pendanaan start-up Indonesia. Terakhir atau keempat, peluang investasi B2B (Business to Business) dari perusahaan Jepang yang terhubung dengan UMKM Indonesia," kata dia.
MenKopUKM berterima kasih atas pertemuan tersebut. Dirinya optimistis baik di Indonesia maupun Jepang, UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional bagi kedua negara. Termasuk dalam menyediakan lapangan kerja, mendorong inovasi, teknologi, dan pertumbuhan yang inklusif.
"Pascapandemi Covid-19, kita terus mendorong UMKM untuk bertransformasi, agar ke depan UMKM lebih punya daya tahan, lebih adaptif, lebih produktif, dan lebih berkelanjutan," katanya.
Tercatat pada Desember 2022, kredit UMKM di Indonesia tumbuh 9,95 persen year on year (yoy). Rasio kredit perbankan untuk UMKM juga naik, dari sebelumnya hanya 20 persen menjadi 21,41 persen. Bahkan, Presiden Jokowi menargetkan naik menjadi lebih dari 30 persen pada 2024.
Namun, terlepas dari perkembangan tersebut, survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, sebanyak 69,5 persen UMKM saat ini belum memiliki akses terhadap fasilitas kredit.
“Kita berkepentingan mendorong skema pembiayaan yang lebih inklusif agar kredit perbankan untuk UMKM semakin besar, sejalan dengan semakin mudah dan murahnya pembiayaan tersebut bagi UMKM,” kata MenKopUKM.