ECONOMICS

Dukung Ukraina Tapi Masih Buka Kunjungan Wisatawan Rusia, Ini Alasan Australia

Tim IDXChannel 20/09/2022 18:30 WIB

Marles juga masih enggan berkomentar terkait permintaan Duta Besar Australia untuk Ukraina yang disampaikan baru-baru ini terkait pasokan kendaraan lapis baja.

Dukung Ukraina Tapi Masih Buka Kunjungan Wisatawan Rusia, Ini Alasan Australia (foto: MNC Media)

IDXChannel - Australia buka suara terkait sorotan sebagian pihak menyusul kebijakan pariwisatanya yang sejak perang Rusia-Ukraina meletus hingga saat ini masih membuka diri atas kunjungan turis dari Negeri Beruang Merah.

Kebijakan ini disorot lantaran posisi Australia merupakan salah satu negara yang telah menyatakan dukungannya untuk Ukraina dalam menghadapi invasi yang dilancarkan pihak Rusia.

Sebagaimana dilansir Reuters, Senin (19/9/2022), Menteri Pertahanan Rusia, Richard Marles, menyebut bahwa pihaknya tidak akan membatasi kunjungan turis Rusia, sebagai bagian dari sanksi yang dijatuhkannya terhadap negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin itu, lantaran telah menginvasi Ukraina.

"Sanksi kami jatuhkan untuk pemerintah (Rusia), bukan (masyarakat) Rusia itu sendiri," Marles, dalam laporan tersebut.

Sejauh ini, Australia telah menjatuhkan sanksi terhadap ratusan individu dan perusahaan yang dinilai terafiliasi dengan pemerintah Rusia, termasuk beberapa lembaga perbankan dan seluruh entitas yang bertanggung jawab atas tagihan pemerintah di negara tersebut.

Tak hanya itu, Australia juga telah menghentikan pasokan peralatan pertahanan dan bantuan kemanusiaan, serta melarang ekspor alumina dan aluminium, termasuk juga batu bara, ke Rusia. Menurut Marles, deretan sanksi itu dirasa sudah cukup, sehingga pihaknya belum berkeinginan meninjau kembali kebijakan tersebut, termasuk opsi menambah jenis sanksi yang dijatuhkan.

"Kami tidak meninjaunya (kebijakan sanksi untuk Rusia) saat ini," tutur Marles.

Di lain pihak, Marles juga masih enggan berkomentar terkait permintaan Duta Besar Australia untuk Ukraina yang disampaikan baru-baru ini, terkait pasokan kendaraan lapis baja yang sedang dibutuhkan oleh negara pimpinan Presiden Volodymyr Zelenskyy itu.

“Kami masih akan meninjau bagaimana kami dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan (untuk Ukraina). Kami sedang mempersiapkan salah satu proyek bantuan militer non-NATO terbesar di Ukraina," ungkap Marles.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Australia telah menjanjikan bantuan 60 unit bushmaster (kendaraan lapis baja buatan Italia) dan 28 unit kendaraan lapis baja M113AS4 ke Ukraina. Bantuan tersebut merupakan bagian dari komitmen bantuan militer Australia untuk Ukraina senilai lebih dari 385 juta dolar Australia. (TSA)

Penulis: Cindy Angelia

SHARE