Dunia Berkembang Akan Bayar Utang Rp569 Triliun ke China pada 2025
Laporan lembaga penelitian Lowy Institute asal Australia mengungkapkan dunia berkembang akan membayar utang sebesar USD35 miliar atau sekitar Rp569 triliun.
IDXChannel - Laporan lembaga penelitian Lowy Institute asal Australia mengungkapkan dunia berkembang akan membayar utang sebesar USD35 miliar atau sekitar Rp569 triliun ke China pada 2025.
Dilansir dari AFP pada Selasa (27/5/2025), sebagian besar utang itu terkait proyek-proyek di bawah Belt and Road Initiative (BRI).
Menurut laporan tersebut, 75 negara berkembang termiskin di dunia harus membayar utang sebanyak USD22 miliar atau sekitar Rp357 triliun tahun ini. Hal ini terjadi di tengah meningkatkanya ketidakpastian ekonomi global.
"China menjadi lebih seperti penagih utang daripada bankir untuk dunia berkembang," kata Peneliti Lowy Institute Riley Duke dalam pernyataannya.
BRI diluncurkan China pada 2014 dengan tujuan untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di dunia berkembang. Namun, Barat menuduh program itu membuat banyak negara mengalami masalah utang.
"Tekanan dari utang China, bersama dengan melonjaknya pembayaran kepada sejumlah kreditor swasta internasional, menimbulkan tekanan keuangan yang sangat besar pada negara-negara berkembang," kata laporan Lowy Institute.
Meski demikian, BRI tetap diminati banyak negara berkembang. Sekitar 150 negara dan organisasi internasional bergabung ke dalam inisiatif tersebut. Baru-baru ini, Kolombia menjadi anggota terbarunya. (Wahyu Dwi Anggoro)