ECONOMICS

Dunia Gelap, IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Asia Jadi 4,4 Persen di 2022

Tim IDXChannel 12/10/2022 07:15 WIB

IMF memangkas pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia menjadi 4,4% pada 2022 dan 4,9% pada 2023.

Dunia Gelap, IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Asia Jadi 4,4 Persen di 2022. (Foto: MNC Media).

IDXChannel - Dana Moneter Internasional (International Moneter Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia. Penurunan perkiraan ini karena dipicu meningkatnya inflasi sehingga memaksa banyak bank sentral memperketat kebijakan moneter, bahkan ketika ekspor menghadapi beban perlambatan pertumbuhan di mitra dagang mereka, seperti Amerika Serikat (AS). 

Pemangkasan proyeksi pertumbuhan tersebut juga sebagai akibat meningkatnya ketidakpastian atas pemulihan Asia dari Pandemi Covid-19 karena prospek pertumbuhan yang semakin gelap untuk AS, China, dan ekonomi zona Euro memicu ketakutan resesi global. 

Dalam laporan World Economic Outlook, IMF mengatakan, perbedaan kebijakan moneter dari kenaikan suku bunga AS yang stabil kemungkinan akan terus memperkuat dolar AS. Memperburuk kesengsaraan utang negara-negara berkembang, dan memaksa beberapa bank sentral menaikkan suku bunga lanjutan guna menghindari pelemahan mata uang terlalu dalam.

"Krisis utang yang melebar di ekonomi (negara berkembang) akan sangat membebani pertumbuhan global dan dapat memicu resesi global. Penguatan dolar AS lebih lanjut hanya dapat menambah kemungkinan tekanan utang," kata IMF, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (12/10/2022).

IMF saat ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara berkembang di Asia sebesar 4,4% pada 2022 dan 4,9% pada 2023. Masing-masing turun 0,2% dan 0,1% dari proyeksi pada Juli setelah ekspansi 7,2% di 2021. 

IMF mengungkapkan, pemangkasan mencerminkan penurunan pertumbuhan ekonomi di China menjadi 3,2% pada 2022 dari ekspansi 8,1% di 2021 akibat lockdown Covid-19 di negara tersebut dan krisis besar properti yang memburuk.

Ekonomi terbesar kedua di dunia itu diperkirakan akan rebound menjadi 4,4% pada tahun depan, namun turun 0,2% dari perkiraan IMF pada Juli lalu. 

Sementara ekonomi di wilayah ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand (ASEAN 5), IMF memproyeksi akan tumbuh 5,3% tahun ini dari pertumbuhan 3,4% di 2021. Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan melambat menjadi 4,9% pada 2023 karena melemahnya permintaan di mitra dagang utama, seperti China, kawasan Euro, dan AS. 

Pertumbuhan ekonomi ASEAN juga dibebani harga pangan dan energi yang lebih tinggi, pelemahan daya beli rumah tanggam dan pengetatan moneter yang cepat untuk menahan laju inflasi, berdasarkan laporan IMF.

Untuk Jepang, IMF memperkirakan ekonominya bakal bertumbuh 1,7% pada 2022, tidak berubah dari proyeksi di Juli lalu. Dan 1,6% pada 2023 atau turun 0,1%. Penurunan ini karena mencerminkan perkiraan melemahnya konsumsi akibat kenaikan inflasi dan pertumbuhan upah yang melambat. 

(FAY)

SHARE