ECONOMICS

Dunia Lagi Gonjang-Ganjing, KTT G20 Jadi Harapan 

Iqbal Dwi Purnama 09/11/2022 22:30 WIB

Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, hal ini membuat KTT G20 menjadi harapan dunia untuk keluar dari kondisi sulit.

Dunia Lagi Gonjang-Ganjing, KTT G20 Jadi Harapan  (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, invasi Rusia ke Ukraina, konflik China dan Taiwan hingga krisis ekonomi dan pangan. Hal ini membuat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 menjadi harapan dunia untuk keluar dari kondisi sulit.

Wakil Ketua MPR RI Syariefuddin Hasan mengatakan invasi Rusia ke Ukraina menjadi pemantik perang Perang Dunia (PD) III. Sebab hal tersebut yang mengundang kondisi ekonomi global menjadi suram.

"Setiap pemimpin negara sekarang ini mencermati kondisi globali, pertama menyangkut masalah ekonomi, kedua krisis pangan, dan energi, terkahir masalah lingkungan hidup, itu muncul awalnya dari invasi Rusia kepada Ukraina," ujar Syariefuddin dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/11/2022).

Menurutnya perang Rusia - Ukraina saat ini menjadi perhatian dunia yang harus dihentikan untuk memulihkan Ekonomi setiap negara pasca wabah Pandemi Covid 19.

Bukan hanya Invasi Rusia - Ukraina, Syariefuddin mengatakan konflik China dan Taiwan yang saat ini sedang memanas juga menjadi ancaman untuk kedamaian dunia.

"Belum lagi maslah Indonesia - China tentang nine dash (Natuna), juga berpotensi, karena Indonesia bilang inikan teritorial Indonesia, sementara China mengatakan, itu bagian dari wilayah China, jadi kalau ini muncul, perang dunia ketiga, itu yang tidak kita hendaki," katanya.

Oeleh karena itu Syariefuddin mengatakan salah satu indikator keberhasilan dari penyelenggaraan G20 ketika Indonesia berhasil mengumpulkan 20 kepala negara anggota duduk bersama di Bali.

"Memang ini menjadi pekerjaan yang berat, karena untuk mempertemukan atau mengajak para pemimpin dunia duduk bareng, baik Joe Biden, Putin, atau Zalensky, atau dengan xi Jinping, itu tidak mudah, karena secara terbuka China mendukung Rusia, kemudian Negara-negara Belarus, juga mendukung Rusia," lanjut Syariefuddin.

"Itu tidak mudah, karena secara terbuka China mendukung Rusia, kemudian Negara-negara Belarus, juga mendukung Rusia, jadi kalau ini tidak ditangani, akan berpotensi memicu pernah dunia ketiga," tutupnya. (RRD)

SHARE