ECONOMICS

ECB Tak Percaya Jika Ekonomi AS Bakal Kacau

Yulistyo Pratomo 17/04/2023 07:04 WIB

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan tidak percaya jika ekonomi AS akan berada di titik terendahnya.

ECB Tak Percaya Jika Ekonomi AS Bakal Kacau. (Foto: MNC media)

IDXChannel - Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde mengatakan tidak percaya jika ekonomi AS akan berada di titik terendahnya, mengingat negara adidaya tersebut tengah menghadapi potensi gagal bayar utangnya.

“Saya memiliki keyakinan besar di Amerika Serikat,” kata Lagarde dalam sebuah wawancara untuk CBS “Face the Nation” pada Minggu (16/4/2023) seperti yang ditulis oleh Bloomberg.

Lagarde tidak yakin jika para pejabat pada pemerintahan Presiden Joe Biden akan membiarkan potensi bencana pada ekonomi mereka. Jika itu terjadi, maka dampaknya akan terasa tidak hanya di AS, tetapi global.

"Jika itu benar-benar terjadi, itu akan berdampak sangat, sangat negatif tidak hanya untuk negara ini, di mana kepercayaan diri akan ditantang, tapi juga di seluruh dunia," tambah Lagarde. “Saya mengerti politik, saya sendiri pernah terjun ke politik. Tapi ada saatnya kepentingan bangsa yang lebih tinggi harus menang.”

Lagarde mulai turun tanganketika AS mulai terancam atas potensi gagal bayar utang yang dapat mengirimkan gelombang kejutan melalui ekonomi dunia.

Joe Biden sendiri berkeras tidak akan ada negosiasi batas utang dengan Ketua DPR Kevin McCarthy, dari Partai Republik, berusaha menghubungkan peningkatan plafon dengan pemotongan pengeluaran AS.

Departemen Keuangan AS menggunakan langkah-langkah luar biasa untuk menghindari pelanggaran batas utang, tetapi batas tersebut harus dinaikkan musim panas ini untuk menghindari gagal bayar. McCarthy dijadwalkan untuk memberikan pidato di New York Stock Exchange pada hari Senin yang diperkirakan akan fokus pada kebuntuan tersebut.

Bankir dan pejabat terkemuka AS seperti Menteri Keuangan Janet Yellen telah memperingatkan selama berbulan-bulan agar tidak membawa AS ke jurang.

Pertikaian serupa di tahun 2011 mengguncang pasar keuangan dan mendorong Standard & Poor's untuk mengeluarkan penurunan peringkat kredit pemerintah AS untuk pertama kalinya. Kemudian Presiden Barack Obama menyetujui pemotongan belanja lebih dari USD2 triliun selama satu dekade untuk mengakhiri krisis.

Lagarde mengeluarkan peringatannya setelah menghadiri pertemuan Musim Semi Dana Moneter Internasional di Washington, di mana pejabat keuangan dari seluruh dunia membahas prospek ekonomi di tengah tantangan yang ditimbulkan oleh inflasi dan peningkatan utang yang dipicu oleh pandemi Covid-19 dan perang di Ukraina.

(TYO)

SHARE