Ekonom Prediksi Surplus Neraca Dagang Menurun di Kuartal III
Dia memperkirakan neraca perdagangan masih akan surplus selama pandemi ini terus berlangsung.
IDXChannel - Pengamat ekonomi dari CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, meskipun kinerja ekspor Indonesia surplus tetapi tidak lantas berbangga hati.
"Karena surplus ini terjadi di tengah penurunan impor. Khususnya impor barang modal dan bahan baku. Justru ini mencerminkan kondisi industri masih terpuruk," kata Piter saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Dengan kondisi tersebut, dia memperkirakan neraca perdagangan masih akan surplus selama pandemi ini terus berlangsung. Dengan asumsi, harga komoditas terus terjaga tinggi. "Surplus neraca perdagangan akan mulai menurun pada triwulan 3 dan 4 tahun ini," ucap dia.
Akan tetapi, sejatinya kondisi ini lebih dikarenakan faktor pandemi. Sebab, ketika pandemi berakhir dia meyakini permintaan konsumsi akan membaik bahkan industri manufaktur juga akan kembali bangkit.
"Saat industri mulai bangkit pertumbuhan impor akan lebih cepat dan akan menggerus surplus neraca perdagangan," jelasnya.
Menurut dia, kondisi surplus neraca perdagangan tidak menjamin target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai. Kontribusi net ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi hanya sekitar 15%.
"Karena sepanjang konsumsi dan investasi masih terkontraksi pertumbuhan ekonomi masih belum akan pulih. Target pertumbuhan belum akan tercapai," tandasnya. (Sandy)