Ekonom Sebut Pelonggaran PPKM Bisa Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Langkah pemerintah untuk memberikan poelonggaran pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia.
IDXChannel - Langkah pemerintah untuk memberikan poelonggaran pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bisa memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 diperkirakan akan naik 4-5 persen (YoY).
Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah, mengatakan, pada kuartal III-2021 Indonesia masih akan ada low base effect. Hal itu dilihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 yang turun 3,49 persen.
Sehingga output di tahun 2021 ini akan dibandingkan dengan output di kuartal III-2020. Dengan demikian, jika nanti ada kenaikan sedikit saja, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah terhitung cukup tinggi.
“Oleh karena itu, walaupun terdisrupsi dengan adanya second wave, tetapi sudah mulai membaik di bulan September, jadi perkiraan saya pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III-2021 bisa naik sekitar 4-5 persen secara year on year. Tetapi jika dilihat secara kuartal per kuartal dibandingkan pada triwulan II yang sudah naik 7,07 persen, saya perkirakan pertumbuhan ekonomi pada posisi negatif,” ujarnya dalam diskusi virtual, Jumat (24/9/2021).
Menurutnya, dengan komposisi seperti ini, pelonggaran yang ditetapkan oleh pemerintah akan menjadi booster untuk mendukung laju pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sudah bisa dipastikan itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita. Karena kita mengalami perlambatan ekonomi itu hanya di bulan Juni, Juli, dan Agustus. Sementara di bulan September kita sudah kembali pada sebelum second wave maka saya yakini pertumbuhan ekonomi akan kembali ke posisi normal seperti pada triwulan II,” terang Piter.
Segala bentuk pelonggaran pemerintah ini, lanjut dia, memberi pengaruh sangat besar terhadap perekonomian. Pasalnya, perekonomian Indonesia itu digerakkan oleh konsumsi masyarakat. Sehingga, ketika masyarakat diberi kelonggaran, maka secara psikologis akan memunculkan keyakinan untuk kembali berkonsumsi.
“Kontribusi dari konsumsi inilah yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.
Sehubungan dengan itu, ia menilai upaya mitigasi yang dilakukan pemerintah sudah cukup baik. Terlihat dari kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan seperti area wisata di batasi aktivitasnya, penerapan pembelajaran tatap muka yang dibatasi jumlah muridnya, serta kebijakan lain yang bertujuan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus covid-19.
Dia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang memanfaatkan teknologi digital seperti aplikasi PeduliLindungi. Sebagaimana diketahui, aplikasi tersebut berfungsi membantu pemerintah dalam melakukan tracing masyarakat.
“Saya kira aplikasi ini sebuah upaya mitigasi yang sangat bagus. Sehingga harapannya dengan segala usaha pemerintah menangani covid ini bisa memberikan hasil yang baik supaya tidak ada lagi lonjakan kasus yang pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kita,” tutupnya. (TYO)