ECONOMICS

Ekonomi AS Semakin Pulih, Penjualan Ritel di Juli Meningkat Melebihi Ekspektasi

Febrina Ratna 16/08/2023 06:30 WIB

Data penjualan ritel AS pada Juli 2023 meningkat lebih dari ekspektasi para ekonom. Hal itu menunjukkan ekonomi AS semakin pulih dan jauh dari resesi.

Ekonomi AS Semakin Pulih, Penjualan Ritel di Juli Meningkat Melebihi Ekspektasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Data penjualan ritel Amerika Serikat (AS) pada Juli 2023 meningkat lebih dari ekspektasi para ekonom. Hal itu menunjukkan ekonomi AS semakin pulih dan jauh dari resesi di awal kuartal III-2023.

Dilansir dari Reuters, Departemen Perdagangan AS pada Selasa (15/8/2023) mengatakan penjualan ritel melonjak 0,7% pada bulan lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari data untuk bulan Juni, yang sempat direvisi untuk menunjukkan penjualan naik 0,3% dari yang dilaporkan sebelumnya 0,2%.

Tidak termasuk mobil, bensin, bahan bangunan, dan layanan makanan, penjualan ritel inti melonjak 1,0% di bulan Juli. Penjualan ritel inti berhubungan paling erat dengan komponen pengeluaran konsumen dari produk domestik bruto.

Adapun, pengeluaran konsumen menyumbang lebih dari dua pertiga ekonomi AS. Meskipun belanja konsumen melambat pada kuartal kedua dari laju yang kuat pada kuartal pertama, peningkatan tersebut cukup untuk membantu mengarahkan ekonomi ke tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,4% pada periode April-Juni.

Sebelumnya, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan penjualan ritel akan naik 0,4%. Penjualan eceran sebagian besar merupakan barang dan tidak disesuaikan dengan inflasi. Penjualan barang tersebut kemungkinan meningkat karena dorongan dari promosi Prime Day Amazon (AMZN.O) bulan lalu.

Di sisi lain, permintaan tetap kuat meskipun Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga secara agresif untuk menjinakkan inflasi. Hal itu berkat kenaikan upah yang kuat dari pasar tenaga kerja yang ketat.

Dampak penurunan inflasi mengangkat daya beli konsumen. Rumah tangga juga mengambil utang untuk mendanai pembelian.

Meskipun rumah tangga berpenghasilan rendah telah menghabiskan tabungan yang terakumulasi selama pandemi COVID-19, masih ada sejumlah uang yang disimpan untuk mendukung pengeluaran konsumen.

Dengan inflasi yang surut, sebagian besar ekonom percaya bahwa The Fed mungkin telah selesai menaikkan suku bunga, dan mereka semakin optimistis dengan gagasan bank sentral AS dapat mengarahkan ekonomi ke arah soft landing atau "pendaratan lunak" daripada resesi yang telah mereka perkirakan sejak tahun lalu.

The Fed sejak Maret 2022 menaikkan suku bunga acuan semalam sebesar 525 basis poin ke kisaran 5,25%-5,50% saat ini.

(FRI)

SHARE