Ekonomi Global Gonjang Ganjing, Ini Jurus Sri Mulyani Tarik Utang
Ini langkah antisipatif pemerintah dalam melakukan penarikan utang di tengah kondisi pasar keuangan yang volatile.
IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan beberapa langkah antisipatif dalam melakukan penarikan utang. Hal ini dilakukan untuk karena ketidakpastian kondisi pasar keuangan global.
"Kita akan tetap menjaga pembiayaan utang karena kondisi pasar keuangan yang volatile dengan tren suku bunga meningkat, inflasi, kurs, sangat memengaruhi sisi pembiayaan utang ini," kata Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (24/11/2022).
Beberapa langkah antisipatif pembiayaan utang yang diambil pemerintah, antara lain:
- Target penerbitan utang tunai melalui lelang pada kuartal IV diturunkan mempertimbangkan kondisi kas pemerintah
- Penerbitan SBN domestik dalam rangka SKB (Surat Keputusan Bersama) III dioptimalkan
- Penerbitan SBN ritel juga dioptimalkan dalam rangka perluasan basis investor
- Fleksibilitas pinjaman program dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam mengantisipasi volatilitas pasar keuangan.
Sri Mulyani menambahkan, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) oleh Bank Indonesia sampai dengan 18 November 2022 untuk SKB I sebesar Rp46,91 triliun. SKB III telah mencapai Rp95,42 triliun.
"Sisa target SKB III Rp128,6 triliun akan diterbitkan bulan Desember," jelasnya.
Realisasi pembiayaan utang sebesar Rp506 triliun sampai dengan Oktober 2022. Capaian ini mengalami penurunan 21,7% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp646 triliun.
"Perubahan yang sangat signifikan terjadi pada pembiayaan utang kita. Mengalami penurunan sangat tajam 21,7%," ujarnya.
"Itu tandanya APBN makin sehat. Kita mulai bisa melakukan konsolidasi dan menyehatkan kembali APBN kita," tandas Sri Mulyani.
(FAY)