Ekonomi Global Makin Terbelah, Indonesia Ajak Negara Berkembang Perkuat Kerja Sama
Negara-negara berkembang perlu terus meningkatkan kerja sama di tengah situasi dunia yang diwarnai persaingan geopolitik dan fragmentasi ekonomi.
IDXChannel - Negara-negara berkembang perlu terus meningkatkan kerja sama di tengah situasi dunia yang diwarnai persaingan geopolitik dan fragmentasi ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury dalam High Level Conference Peringatan 60 tahun United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang diselenggarakan di Bandung pada Selasa (14/5/2024).
“Enam puluh Sembilan tahun lalu di Bandung (pada Konferensi Asia-Afrika), para pemimpin dunia mendorong kerja sama antar bangsa untuk kemajuan ekonomi dan sosial berdasar kesetaraan, kedaulatan, dan kepentingan bersama," kata Pahala dalam keterangan persnya.
"Semangat ini perlu terus kita dorong dalam penyusunan agenda pembangunan ke depannya," lanjutnya.
Dalam forum tersebut, Pahala menyampaikan lima poin utama yang perlu diperhatikan dalam menyusun agenda pembangunan global jangka panjang.
Pertama, perlunya penguatan integrasi dan kerja sama ekonomi. Pahala menyampaikan kekhawatiran atas maraknya hambatan dagang dengan dalih lingkungan hidup atau proteksionisme hijau.
Kedua, transisi energi berkeadilan dan transformasi ekonomi. Dia menyatakan transisi energi dari bahan bakar fosil memerlukan sumber daya mineral kritis yang dimiliki oleh banyak negara berkembang.
Selanjutnya, memastikan akses terhadap pendanaan dan teknologi yang menjadi pendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan dan transisi berkeadilan. Dia mengingatkan bahwa negara berkembang memerlukan investasi sebesar empat kali lipat sampai 2030 untuk capai net zero economy.
Selain itu, rantai pasok juga harus dikuat. Pahala menjelaskan situasi di Timur Tengah telah menyebabkan disrupsi rantai pasok yang dapat memicu inflasi, kerawanan pangan, dan penurunan pertumbuhan bagi negara-negara berkembang. (WHY)