Ekonomi Inggris Diambang Krisis, Bagaimana Pengaruh Raja Charles?
Ekonomi Inggris diambang krisis sejak negara tersebut harus merogoh kocek yang besar untuk tagihan energi.
IDXChannel - Ekonomi Inggris diambang krisis sejak negara tersebut harus merogoh kocek yang besar untuk tagihan energi. Saat ini Inggris tengah membatasi tagihan energi hingga USD172 miliar.
Sementara itu, Bank of England (BoE) menunda keputusan kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi. Lantas bagaimanakah pengaruh Raja Charles III yang harus menghadapi tantangan ekonomi yang sulit sebagai pengganti Ratu Elizabeth II.
Melansir dari foxbusiness, Minggu (11/9/2022), Raja Charles III dalam pidatonya memaparkan niat dan pandangannya tentang peran yang dia ambil setelah kematian ibunya. Kata dia, peran dan tugas monarki harus tetap ada.
"Saya dibesarkan untuk menghargai rasa kewajiban kepada orang lain, dan untuk menghormati tradisi, kebebasan, dan tanggung jawab yang berharga dari sejarah dan sistem pemerintahan parlementer kita yang unik," kata Raja Charles III.
Saat ini Inggris dihadapkan krisis ekonomi yang menyebabkan Pound Inggris (GBP) telah turun 14,96% terhadap dolar (year-to-date), mencapai level terendah baru 52-minggu. Goldman Sachs juga memperingatkan bahwa Inggris bisa memasuki resesi di kuartal terakhir tahun ini setelah melihat penurunan paling tajam dalam PDB sejak 1709.
Inflasi mencapai dua digit pada bulan lalu karena indeks harga konsumen mencapai 10,1% pada Juli, level tertinggi sejak Februari 1982. Ekonom Citi Benjamin Nabarro mengatakan dia memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya di atas 15% awal tahun depan.
(DES/ Ridho Hatmanto)