Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,93 Persen di Kuartal III-2023, Ini Faktor Penopangnya
BI melaporkan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta hingga kuartal III-2023 tetap kuat, dengan kenaikan 4,93% secara tahunan (yoy).
IDXChannel – Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta hingga kuartal III-2023 tetap kuat, dengan kenaikan 4,93% secara tahunan (yoy). Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang semakin tinggi, gejolak geopoliitk yang meningkat serta kenaikan suku bunga The Fed Reverse, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap membaik, solid dan positif. Tercatat pada triwulan III-2023, pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh 4,94% secara tahunan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menjelaskan masih solidnya pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan III-2023 utamanya ditopang oleh meningkatnya kinerja konsumsi rumah tangga dan mobilitas masyarakat yang meningkat.
Selain itu, didukung kinerja investasi tumbuh positif, lapangan usaha informasi dan komunikasi, jasa keuangan, dan berlanjutnya berbagai proyek infrastruktur strategis baik pemerintah maupun swasta.
”Capaian positif perekonomian ini juga ditopang aktivitas pariwisata yang semakin meningkat dengan didorong oleh pelaksanaan berbagai event dan MICE,” jelas Arlyana pada keterangan tertulis, Selasa (14/11/2023).
Pertumbuhan ekonomi nasional dan DKI Jakarta yang tetap kuat juga disertai dengan inflasi yang terkendali dalam sasaran 3±1%. Inflasi di Jakarta pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,08% (yoy), dan masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,56% (yoy).
“Ke depan perekonomian DKI Jakarta diperkirakan masih akan melanjutkan pertumbuhan yang tinggi pada 2023,” imbuhnya.
Meskipun ekonomi bergerak positif, Bank Indonesia DKI Jakarta terus mewaspadai bayang-bayang tingginya risiko keuangan, baik dari faktor global maupun domestik.
Terutama berlanjutnya ketegangan geopolitik, berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed, serta perlambatan ekonomi global yang masih dapat mempengaruhi perekonomian nasional.
(FRI)