ECONOMICS

Ekonomi Korea Selatan Kontraksi 0,2 Persen pada Kuartal II-2024

Wahyu Dwi Anggoro 05/09/2024 10:20 WIB

Ekonomi Korea Selatan (Korsel) menyusut pada kuartal II-2024 akibat melemahnya permintaan domestik meski ekspor tetap solid, menurut data terbaru bank sentral.

Ekonomi Korea Selatan Kontraksi 0,2 Persen pada Kuartal II-2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Ekonomi Korea Selatan (Korsel) menyusut pada kuartal II-2024 akibat melemahnya permintaan domestik meski ekspor tetap solid, menurut data terbaru bank sentral.

Dilansir dari Yonhap pada Kamis (5/9/2024), produk domestik bruto (PDB) riil negara itu -- ukuran utama pertumbuhan ekonomi -- berkontraksi 0,2 persen secara kuartalan pada periode April-Juni, sesuai dengan estimasi sebelumnya, menurut data awal dari Bank of Korea (BOK).

Angka tersebut berbanding terbalik dibandingkan dengan ekspansi 1,3 persen secara kuartalan pada periode Januari-Maret, pertumbuhan tertinggi sejak akhir 2021.

Secara tahunan, ekonomi Korsel tumbuh 2,3 ​​persen pada kuartal II-2024, melambat dari pertumbuhan 3,3 persen di triwulan sebelumnya.

Pada paruh pertama 2024, ekonomi tumbuh 2,8 persen secara tahunan. BOK optimistis ekspor akan terus pulih dan pendapatan rumah tangga juga bakal membaik.

Untuk tahun ini, bank sentral memperkirakan ekonomi akan tumbuh 2,4 persen, lebih lambat dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,5 persen.

Kontraksi di kuartal II-2024 sudah diperkirakan sebelumnya karena efek dasar triwulan sebelumnya.

Belanja swasta mengalami kontraksi sebesar 0,2 persen pada periode April-Juni, dibandingkan dengan kenaikan 1,3 persen di triwulan sebelumnya.

Ekspor negara tersebut naik 1,2 persen pada kuartal II-2024, melambat dari kenaikan 1,8 persen di triwulan sebelumnya, sementara impor naik 1,6 persen, berbalik dari penurunan 0,4 persen di periode ebelumnya.

Bulan lalu, bank sentral mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada 3,5 persen untuk ke-12 kalinya berturut-turut di tengah inflasi yang melambat dan utang rumah tangga yang tinggi.

Pembekuan suku bunga terjadi setelah BOK menaikkan suku bunga tujuh kali berturut-turut dari April 2022 hingga Januari 2023.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan melambat ke level terendah dalam tiga tahun terakhir tahun lalu karena merosotnya ekspor di tengah pengetatan kebijakan moneter di seluruh dunia.

Perekonomian tumbuh 1,4 persen tahun lalu, melambat dari kenaikan 2,6 persen pada 2022 dan 4,3 persen di 2021. (Wahyu Dwi Anggoro)

SHARE