Ekonomi RI 2023 Masih Kalah dari China-Filipina, Ini Tanggapan Airlangga
Laju pertumbuhan makro ekonomi nasional sepanjang 2023 masih kalah dengan beberapa negara di Asia seperti China, Filipina, dan Uzbekistan.
IDXChannel - Laju pertumbuhan makro ekonomi nasional sepanjang 2023 masih kalah dengan beberapa negara di Asia seperti China, Filipina, dan Uzbekistan.
Sepanjang tahun lalu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 persen sedangkan pada kuartal IV-2023 tumbuh di posisi 5,04 persen. Tren ini berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menyebut, meski ekonomi RI masih kalah dengan China, Filipina, dan Uzbekistan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat.
“Dibanding negara lain, Indonesia berada dan menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat, pertumbuhan kita di bawah negara besar seperti China, Filipina. Filipina di atas kita maupun Uzbek, walaupun Uzbek ekonomi yang jauh lebih kecil secara size,” ujar Airlangga saat konferensi pers, Senin (5/2/2024).
“Tetapi Indonesia menjadi salah satu negara yang pertumbuhannya tertinggi di dunia. dan ini dengan Vietnam sejajar,” paparnya.
Untuk mengajar ekonomi tumbuh positif ke depan, lanjut dia, pemerintah tetap mengambil beberapa kebijakan strategis. Misalnya, menjaga stabilitas makro, kerja sama antara sektor fiskal dan moneter yang baik, harmonisasi di sektor riil, termasuk pengendalian harga saat hari-hari besar nasional.
Lalu, perbaikan iklim investasi, peningkatan ekspor. Kemudian peningkatan produktivitas dan daya saing, pembangunan infrastruktur seperti melanjutkan proyek strategis nasional (PSN), pembangunan MRT, kereta cepat kawasan ekonomi khusus, Ibu Kota Nusantara (IKN), dan reformasi agraria.
“Juga mendorong dibukanya market baru melalui kerja sama Internasional, termasuk proses ekskresi OCD yang membuat kita mempunyai standar tinggi dan comparable dengan berbagai negara,” paparnya.
Pemerintah juga perlu menjaga ketahanan pangan. Dalam aspek ini otoritas akan mempersiapkan beberapa wilayah, termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Merauke, Papua.
“Kemudian kita perlu mendorong beberapa mesin energi baru maupun ekonomi baru seperti digitalisasi, kemudian transisi energi yang berkelanjutan. kita punya beberapa program seperti ASEAN zero-emission community, kemudian pembangunan energi berbasis hijau (bioenergi), dan tentunya infrastruktur energi, termasuk transmisi lain terutama Smart Grid dan transmisi antar pulau,” beber Airlangga.
Tak sampai di situ, strategi lain yang diambil pemerintah adalah mendorong penguatan ketahanan sosial dan pemberdayaan berbagai program, termasuk perlindungan sosial pembiayaan mikro, kredit usaha rakyat (KUR) super mikro.
“Maupun kredit yang diperluas, terutama untuk menunjang juga sektor pertanian dan juga berbagai program seperti Padat Karya Tunai,” jelasnya.
(DES)