ECONOMICS

Ekonomi RI Triwulan II-2023 Melesat Jadi 5,17 Persen

Michelle Natalia 07/08/2023 11:57 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5.17% (yoy) di triwulan II-2023.

Ekonomi RI Triwulan II-2023 Melesat Jadi 5,17 Persen. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5.17% (yoy) di triwulan II-2023. Dalam periode tersebut, dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 2,77%.

Adapun pada triwulan I-2023, ekonomi RI tumbuh 5,03% (yoy). 

"Angka ini diikuti oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,39% dari 5,17%, serta konsumsi pemerintah sebesar 0,73% dari 5,17%," ungkap Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (7/8/2023).

Sementara itu, komponen lainnya menyumbang sekitar 0,32% dan komponen ekspor mengalami kontraksi sebesar 0,04% dari 5,17%.

"Konsumsi rumah tangga terus tumbuh positif, didorong oleh perayaan hari besar keagamaan seperti ramadan, perayaan Idul fitri, dan Idul adha, juga pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13," tambah Edy.

Dia menyebut, dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah.

"Kelompok konsumsi rumah tangga tumbuh tinggi antara lain di sektor transportasi dan komunikasi, pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya, serta restoran dan hotel," ucap Edy.

PMTB, sebut dia, tumbuh positif pada seluruh kelompok barang modal kecuali peralatan lainnya. PMTB fisik mengalami pertumbuhan positif utamanya untuk pembangunan jalan, irigasi, dan jaringan yang dilakukan oleh pemerintah.

"Pertumbuhan PMTB didorong oleh impor barang-barang modal, dan belanja modal pemerintah tumbuh positif dibanding triwulan II-2022," ujar Edy.

Sementara itu, ekspor mengalami kontraksi pada dua sisi. Di ekspor barang non migas pada komoditas utama non migas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja serta nikel. Ekspor barang migas pada beberapa komoditas juga mengalami kontraksi seperti gas alam, hasil minyak, dan minyak mentah.

"Ekspor jasa tumbuh positif, seiring peningkatan jumlah wisman dan devisa masuk dari luar negeri," pungkas Edy. (NIA)

SHARE