ECONOMICS

Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen selama 6 Kuartal, Sri Mulyani: Tunjukan Pemerataan Daerah

Michelle Natalia 05/06/2023 13:15 WIB

Pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5% dalam 6 kuartal berturut-turut. Sri Mulyani menyebut hal itu menunjukkan pemerataan daerah.

Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen selama 6 Kuartal, Sri Mulyani: Tunjukan Pemerataan Daerah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin kuat. Tercermin dari data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan di atas 5% dalam 6 kuartal berturut-turut.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia yang terjadi pada 2022 dan diteruskan di kuartal I-2023 menunjukkan pemerataan antar daerah. “Ini memberikan suatu optimisme bahwa pemulihan ekonomi Indonesia dan pertumbuhan tidak hanya ditopang oleh daerah yang memang paling besar, yaitu Jawa yang sebesar 57,2%," ujar dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).

Dia mengatakan tak hanya pulau Jawa, tapi juga daerah-daerah lain yang memiliki kontribusi lebih kecil namun pertumbuhannya juga sudah menunjukkan suatu pemulihan.

"Dari sisi pemulihan sendiri, kita tidak hanya berfokus kepada growth, tetapi juga dari sisi kualitasnya. Tingkat pengangguran perlu untuk terus diturunkan karena ini menyangkut kesempatan kerja, terutama generasi muda yang baru masuk ke angkatan kerja," ungkap Sri. 

Sri menyebut, pemulihan ekonomi di 2021 dan 2022 mampu menciptakan lapangan kerja sebanyak 6,8 juta orang (neto), sehingga angka pengangguran turun ke 5,45%. Penguatan program perlindungan sosial (Perlinsos) telah mendorong penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan secara signifikan. Tingkat kemiskinan turun dari 11% di 2014 menjadi 9,57% di tahun 2022.

"Rasio giri turun tajam dari 0,414 di tahun 2014 menjadi 0,381 di tahun 2022," sambung Sri. 

Tak hanya itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta kepada seluruh jajaran dalam menurunkan kemiskinan absolut atau ekstrem pada 2024. Termasuk juga untuk stunting yang merupakan salah satu komponen penyumbang terhadap kualitas SDM Indonesia ke depan.

"Kita melihat trennya sudah benar, mungkin slope-nya harus dipertajam karena menyangkut kondisi 2023 dan 2024," ujarnya.

(FRI)

SHARE