ECONOMICS

Ekonomi Tumbuh 1,75 Persen, Sektor Pertanian Jadi Penyelamat

Sindonews 17/02/2021 20:45 WIB

Berkat pertanian, pertumbuhan ekonomi tanah air masih tetap berada di posisi yang lebih baik, yakni sebesar 1,75%.

Sektor pertanian mampu menyelamatkan pertumbuhan ekonomi berteger di angka 1,75%. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia diakui memukul semua sektor usaha di tanah air. Meski demikian, pertumbuhan ekonomi tanah air masih tetap berada di posisi yang lebih baik, yakni sebesar 1,75%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengungkapkan, sektor pertanian menjadi salah satu sektor penyelamat pertumbuhan ekonomi Indonesia di saat pandemi Covid-19. Sebagai informasi, selama pandemi sektor pertanian tumbuh 1,75%.

"Ini menggembirakan tentu dengan catatan pertumbuhan ini agak melambat jika dibandingkan dengan (tahun) 2019. Walau pun demikian tetap patut kita syukuri tak terbayangkan kalau sektor pertanian ini mengalami kontraksi maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi yang sangat dalam,” ungkapnya hari ini (17/2/2021) dalam diskusi online Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) di Jakarta.

Jika dilihat per subsektor masih ada dua subsektor pertanian yang mengalami kontraksi yakni Peternakan serta Kehutanan & Penebangan Kayu. Sementara subsektor lainnya tumbuh bagus yaitu, Tanaman Pangan tumbuh 3,54%, Tanaman Hortikultura tumbuh 4,17%, Tanaman Perkebunan tumbuh 1,33%, Jasa Pertanian & Perburuan tumbuh 1,60%, dan Perikanan tumbuh 0,73%.

Lanjut dia, selama pandemi ekspor pertanian juga tumbuh bagus. Sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan sebesar 14,03%. Menurutnya, peforma pertanian menunjukkan kinerja sangat bagus dan ke depannya harus terus memacu.

“Total ekspor selama tahun 2020 itu mengalami kontraksi 2,61%. Tetapi sektor pertanian masih mengalami pertumbuhan sebesar 14,03%, industrinya tumbuh 2,94%, sementara pertambangan turun -20,7% karena permintaan yang sangat turun dan juga harga batubara yang turun drastis,” ujar Suhariyanto. (TYO)

SHARE