ECONOMICS

Ekspor Baja RI Capai Rp434 Triliun di 2023, Bersaing dengan Sawit dan Batu Bara

Iqbal Dwi Purnama 10/07/2024 13:19 WIB

Airlangga mengatakan nilai ekspor baja hampir menyaingi komoditas sawit dan batu bara. Lonjakan signifikan terjadi sejak 2019 hingga 2023 yang lalu. 

Ekspor Baja RI Capai Rp434 Triliun di 2023, Bersaing dengan Sawit dan Batu Bara. (Foto: Iqbal/MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato, mengatakan nilai ekspor baja hampir menyaingi komoditas sawit dan batu bara. Lonjakan signifikan terjadi sejak 2019 hingga 2023 yang lalu. 

Airlangga menjelaskan nilai ekspor industri besi baja pada 2019 hanya sebesar USD7,4 miliar atau setara Rp120,27 triliun. Kemudian pada 2023 menjadi USD26,7 miliar atau setara Rp434 triliun. Nilai tersebut lebih besar dari nilai ekspor sawit pada 2023 yang mencapai USD23,97 miliar. 

"Kalau baja saja ini USD7,4 bilion tahun 2019, saat ini sudah tembus USD26,7 miliar, ini menjadi ekspor terbesar andalan Indonesia," ujar Airlangga dalam acara Seminar dan Pameran Rantai Pasok Konstruksi Baja di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan impor baja yang masuk ke Indonesia pada 2019 lebih banyak dibandingkan dengan ekspor. Terbukti dari neraca ekspor industri baja pada 2023 berhasil surplus USD15,3 juta. 

"Pada kuartal I 2024 industri baja tumbuh 11,18 persen (yoy), ini jauh di atas pertumbuhan sektor lain," kata dia.

Menurutnya, capaian positif ini sebagai dampak dari program kebijakan hilirisasi. Hal itu turut mendongkrak industri konstruksi di tanah air lewat pembangunan pabrik-pabrik baru dan membutuhkan banyak baja sebagai rangka bangunan. 

Bertumbuhnya industri baja di dalam negeri ini, menurut Airlangga, menimbulkan masalah di tataran perdagangan internasional. Hal itu seperti yang dialami oleh dua komoditas sebelumnya, yaitu sawit dan nikel yang digugat ke organisasi perdagangan dunia atau WTO. 

“Daya saing yang luar biasa. Kalau daya saing luar biasa simbolnya gampang, digugat di luar negeri, sawit digugat, nikel, dalam bentuk larangan ekspor,” kata dia.

(FRI)

SHARE