ECONOMICS

Ekspor Batu Bara Dilarang, Pengusaha Rugi Karena Tetap Tanggung Biaya Kapal yang Tertahan

Athika Rahma 06/01/2022 13:19 WIB

Larangan ekspor batubara sementara mendapat kecaman dari kalangan pengusaha.

Larangan ekspor batubara sementara mendapat kecaman dari kalangan pengusaha. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Larangan ekspor batubara sementara mendapat kecaman dari kalangan pengusaha. Bagaimana tidak, kerugian langsung terjadi begitu kebijakan ini diberlakukan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, kerugian tersebut berupa penurunan penjualan, penambahan biaya logistik hingga dipertaruhkannya kredibilitas Indonesia sebagai eksportir batubara.

"Kerugian di depan mata bahkan sudah berlangsung sejak 1 Januari, sejak ekspor dihentikan. Mungkin puluhan kapal-kapal yang siap mengangkut batubara dengan terhambatnya ini ada biaya yang dibebankan kepada produsen. Sehari kapal bisa USD 20.000 sampai USD 40.000. Makin lama delay, cost makin besar," ujar Hendra dalam Market Review IDX Channel, Kamis (6/1/2022).

Kemudian, kepercayaan negara-negara importir juga menjadi perhatian, karena mereka mengharapkan pasokan dari Indonesia. Seperti diketahui, Indonesia adalah eksportir batubara thermal terbesar di dunia dengan kapasitas hingga 480 juta ton per tahun.

"Kami hari ini juga akan bertemu dengan asosiasi importir batubara dari Tiongkok untuk memberikan kepastian terkait ekspor batubara ini," ujar Hendra.

Hendra mengatakan, pihaknya menyampaikan kepada negara-negara importir untuk bersabar karena pasokan batubara didahulukan untuk kepentingan dalam negeri. Beruntungnya, mereka memahami hal ini.

"Mudah-mudahan hari ini ada titik terang. Kami yakin pemerintah sudah memikirkan itu, mungkin di high level sudah ada komunikasi ke berbagai negara pasti pemerintah meyakinkan urusan domestik lebih penting," ujarnya. (TIA)

SHARE